Ads - After Header

Takaran Air yang Tepat untuk Memasak 2 Canting Beras

Arsita Hemi Kusumastiwi

Beras adalah salah satu makanan pokok yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Beras yang dimasak dengan air akan menjadi nasi, yang biasanya disajikan dengan lauk-pauk. Namun, apakah Anda tahu berapa banyak air yang dibutuhkan untuk memasak 2 canting beras agar menghasilkan nasi yang pulen dan lezat?

Apa itu Canting?

Canting adalah salah satu alat ukur tradisional yang terbuat dari bambu atau kayu. Canting biasanya digunakan oleh petani atau pedagang beras untuk mengukur volume beras. Satu canting beras setara dengan 1,5 liter atau 1,5 kilogram beras. Jadi, 2 canting beras berarti 3 liter atau 3 kilogram beras.

Rasio Beras dan Air

Rasio beras dan air adalah perbandingan antara jumlah beras dan air yang digunakan untuk memasak nasi. Rasio ini dapat berbeda-beda tergantung pada jenis beras, alat masak, dan selera masing-masing orang. Namun, secara umum, ada beberapa rasio yang sering digunakan, yaitu:

  • 1:1,5. Artinya, untuk setiap 1 gelas beras, gunakan 1,5 gelas air. Rasio ini cocok untuk beras bulir pendek, seperti beras ketan atau beras jepang, yang cenderung lebih lembek dan lengket.
  • 1:2. Artinya, untuk setiap 1 gelas beras, gunakan 2 gelas air. Rasio ini cocok untuk beras bulir panjang, seperti beras basmati atau beras jasmine, yang cenderung lebih kering dan terpisah.
  • 1:2,5. Artinya, untuk setiap 1 gelas beras, gunakan 2,5 gelas air. Rasio ini cocok untuk beras merah, yang memiliki tekstur lebih keras dan butuh lebih banyak air untuk memasaknya.

Untuk memasak 2 canting beras, kita dapat menggunakan salah satu rasio di atas sesuai dengan jenis beras yang kita gunakan. Misalnya, jika kita menggunakan beras bulir pendek, maka kita dapat menggunakan rasio 1:1,5. Karena 2 canting beras setara dengan 12 gelas beras, maka kita membutuhkan 18 gelas air untuk memasaknya. Jika kita menggunakan beras bulir panjang, maka kita dapat menggunakan rasio 1:2. Karena 2 canting beras setara dengan 12 gelas beras, maka kita membutuhkan 24 gelas air untuk memasaknya. Jika kita menggunakan beras merah, maka kita dapat menggunakan rasio 1:2,5. Karena 2 canting beras setara dengan 12 gelas beras, maka kita membutuhkan 30 gelas air untuk memasaknya.

BACA JUGA  Apakah SP Aman untuk Dikonsumsi Tanpa Dimasak?

Tips Memasak Nasi yang Pulen dan Lezat

Selain menggunakan rasio beras dan air yang tepat, ada beberapa tips yang dapat kita lakukan untuk memasak nasi yang pulen dan lezat, yaitu:

  • Cuci dan rendam beras sebelum memasak. Cuci beras dengan air mengalir hingga airnya jernih. Ini berguna untuk membersihkan beras dari kotoran, debu, atau pestisida. Rendam beras selama 20-30 menit dalam air bersih. Ini berguna untuk membuat beras menjadi lebih empuk dan mudah dimasak.
  • Gunakan air bersih dan matang. Air yang bersih dan matang akan membuat nasi lebih higienis dan sehat. Hindari menggunakan air keran, air sumur, atau air yang berbau atau berwarna. Jika perlu, rebus air terlebih dahulu sebelum digunakan untuk memasak nasi.
  • Tambahkan garam, minyak, atau bumbu lainnya. Tambahkan sedikit garam, minyak, atau bumbu lainnya ke dalam air masak nasi. Ini berguna untuk memberi rasa dan aroma pada nasi. Anda dapat menggunakan garam dapur, minyak goreng, minyak wijen, minyak zaitun, daun salam, daun pandan, serai, jahe, bawang putih, atau bahan lainnya sesuai dengan selera Anda.
  • Masak nasi dengan api kecil dan tutup rapat. Masak nasi dengan api kecil dan tutup rapat panci atau rice cooker. Ini berguna untuk menjaga suhu dan uap air yang optimal untuk memasak nasi. Jangan membuka tutup panci atau rice cooker selama proses memasak, karena ini akan mengganggu proses pemasakan dan membuat nasi menjadi kering atau lembek.
  • Biarkan nasi beristirahat sebelum disajikan. Setelah nasi matang, biarkan nasi beristirahat selama 10-15 menit dalam panci atau rice cooker yang masih tertutup. Ini berguna untuk membuat nasi menjadi lebih pulen dan lembut. Aduk nasi dengan sendok kayu atau spatula untuk meratakan tekstur dan suhu nasi. Sajikan nasi selagi hangat atau simpan dalam wadah yang bersih dan tertutup.
BACA JUGA  Lomba Masak dengan Bahan Pisang dan Singkong: Kreativitas dan Keberagaman Kuliner Indonesia

Sumber Surah dari Alquran maupun Hadist Shahih tentang Masak Beras

Islam adalah agama yang mengatur segala aspek kehidupan manusia, termasuk urusan makan dan minum. Allah Swt dan Rasul-Nya telah memberikan petunjuk dan anjuran tentang makanan yang halal, baik, dan bergizi bagi umat-Nya. Berikut adalah beberapa sumber surah dari Alquran maupun hadist shahih yang berkaitan dengan masak beras.

  • Surah Al-Baqarah ayat 168:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.

Ayat ini menegaskan bahwa Allah Swt telah menyediakan berbagai macam makanan yang halal dan baik di bumi bagi manusia. Makanan yang halal adalah makanan yang tidak diharamkan oleh syariat Islam, seperti bangkai, darah, babi, khamr, dan lain-lain. Makanan yang baik adalah makanan yang bersih, sehat, bergizi, dan tidak membahayakan tubuh. Allah Swt melarang manusia mengikuti langkah-langkah setan yang menyesatkan, seperti memakan makanan yang haram, berlebih-lebihan, atau membazir.

  • Hadist riwayat Muslim nomor 2052:

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا طَبَخْتُمْ مَرَقًا فَكَثِّرُوا مَاءَهُ ثُمَّ انْظُرُوا أَهْلَ الْمَجَالِسِ فَأَصِيبُوهُمْ مِنْهُ

Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: "Apabila kalian memasak masakan berkuah, maka perbanyaklah airnya, kemudian lihatlah orang-orang yang ada di sekitar kalian, lalu berilah mereka sebagian darinya."

Hadist ini menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ mengajarkan umat-Nya untuk berbagi makanan dengan tetangga dan orang-orang yang membutuhkan. Ini merupakan bentuk kepedulian,

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer