Ads - After Header

Sikap Nabi Muhammad SAW Ketika Al-Quran Dilecehkan

Arsita Hemi Kusumastiwi

Al-Quran adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah SWT. Al-Quran merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW dan sumber hukum serta petunjuk bagi kaum Muslimin. Namun, tidak jarang Al-Quran mendapat pelecehan dan penghinaan dari orang-orang yang tidak beriman atau bermusuhan dengan Islam. Bagaimana sikap Nabi Muhammad SAW ketika menghadapi hal tersebut?

Dari berbagai riwayat sejarah, kita dapat mengetahui bahwa Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang sangat sabar, bijaksana, dan pemaaf. Beliau tidak pernah membalas pelecehan dan penghinaan terhadap Al-Quran dengan cara yang kasar, kejam, atau dendam. Beliau selalu mengedepankan akhlak mulia, dakwah yang lembut, dan dialog yang santun. Beliau juga mengajarkan umatnya untuk bersikap demikian.

Salah satu contoh sikap Nabi Muhammad SAW ketika Al-Quran dilecehkan adalah ketika beliau mendengar seorang Yahudi berkata, "Demi Uzair, sesungguhnya ia adalah anak Allah." Padahal, Allah SWT telah berfirman dalam Al-Quran, "Orang-orang Yahudi berkata, ‘Uzair itu anak Allah,’ dan orang-orang Nasrani berkata, ‘Al Masih itu anak Allah.’ Itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru ucapan orang-orang kafir dahulu. Semoga Allah memerangi mereka, bagaimana mereka dapat dipalingkan?" (QS. At-Taubah: 30).

Nabi Muhammad SAW tidak marah atau mengutuk orang Yahudi tersebut. Beliau hanya berkata, "Mengapa kamu tidak mengatakan, ‘Semoga Allah mengampuni kamu’?" Beliau kemudian menjelaskan kepada orang Yahudi tersebut bahwa Uzair bukanlah anak Allah, melainkan hamba Allah yang saleh. Beliau juga mengingatkan bahwa Allah SWT adalah Maha Esa dan tidak mempunyai anak atau sekutu. (HR. Bukhari).

Dari contoh di atas, kita dapat belajar bahwa Nabi Muhammad SAW menghadapi pelecehan terhadap Al-Quran dengan cara yang sopan, tegas, dan berdasarkan dalil. Beliau tidak terpancing emosi atau melakukan kekerasan. Beliau juga berdoa agar Allah SWT memberi hidayah kepada orang-orang yang tersesat. Ini adalah sikap yang patut kita teladani sebagai umat Islam.

BACA JUGA  Tasbih Nabi Idris: Doa yang Dibaca Saat Menjahit Pakaian

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Terima kasih. ๐Ÿ˜Š

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer