Ads - After Header

Siapa yang Mengkhitan Nabi Ibrahim? Sejarah dan Hikmah dari Sunnah Fitrah Ini

Arsita Hemi Kusumastiwi

Khitan atau sunat adalah salah satu sunnah fitrah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Khitan berarti memotong kulit yang menutupi ujung kemaluan laki-laki. Khitan memiliki banyak manfaat, baik dari segi kesehatan, kebersihan, maupun keagamaan. Namun, tahukah Anda siapa yang pertama kali mengkhitan dirinya sendiri? Jawabannya adalah Nabi Ibrahim AS, bapak para nabi dan kakek dari Nabi Muhammad SAW.

Sejarah Khitan Nabi Ibrahim

Nabi Ibrahim AS adalah salah satu nabi ulul azmi, yaitu nabi-nabi yang memiliki keteguhan dan kesabaran dalam menyampaikan risalah Allah SWT. Nabi Ibrahim AS dikenal sebagai Khalilullah, yaitu kekasih Allah SWT. Nabi Ibrahim AS juga disebut sebagai bapak tauhid, karena beliau berani menentang penyembahan berhala dan mengajak kaumnya untuk menyembah Allah SWT semata.

Nabi Ibrahim AS mendapatkan banyak ujian dan cobaan dari Allah SWT, salah satunya adalah perintah untuk mengorbankan putranya, Nabi Ismail AS. Namun, dengan izin Allah SWT, Nabi Ismail AS digantikan oleh seekor domba. Peristiwa ini kemudian menjadi dasar dari ibadah kurban yang dilakukan oleh umat Islam setiap tahun.

Selain itu, Nabi Ibrahim AS juga mendapatkan perintah untuk mengkhitan dirinya sendiri. Perintah ini turun setelah Nabi Ibrahim AS berusia 80 tahun atau 99 tahun, menurut beberapa riwayat. Nabi Ibrahim AS kemudian mengkhitan anaknya Nabi Ismail AS saat berusia 13 tahun. Khitan Nabi Ibrahim AS diceritakan dalam hadits yang diceritakan Abu Hurairah RA, sebagai berikut:

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Ibrahim khitan pada usia 80 tahun dengan menggunakan kapak." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Ibrahim khitan setelah mencapai usia 80 tahun, ia khitan dengan menggunakan kapak." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Ibrahim khitan dalam usia 120 tahun, dan hidup 80 tahun setelah itu." (HR. Ibnu Hibban)

Dari hadits-hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa Nabi Ibrahim AS mengkhitan dirinya sendiri dengan menggunakan kapak, yaitu alat yang biasa digunakan untuk menebang pohon. Ini menunjukkan kesungguhan dan kepatuhan Nabi Ibrahim AS terhadap perintah Allah SWT, meskipun perintah tersebut sangat berat dan menyakitkan.

BACA JUGA  Siapa yang Memberi Gelar Al-Amin kepada Nabi Muhammad?

Hikmah Khitan Nabi Ibrahim

Khitan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS memiliki banyak hikmah dan pelajaran bagi umat Islam, di antaranya adalah:

  • Khitan adalah sunnah fitrah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda: "Fitrah ada lima, yaitu khitan, mencukur rambut kemaluan, menggunting kumis, memotong kuku, dan mencabut rambut ketiak." (HR. Bukhari dan Muslim)
  • Khitan adalah tanda penghormatan dan pengakuan terhadap Nabi Ibrahim AS, yang merupakan bapak para nabi dan kakek dari Nabi Muhammad SAW. Allah SWT berfirman: "Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): Ikutilah agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik." (QS. An-Nahl: 123)
  • Khitan adalah tanda perbedaan antara umat Islam dengan umat lain, khususnya Yahudi dan Nasrani, yang tidak mengkhitan diri mereka. Rasulullah SAW bersabda: "Berbedalah dengan orang-orang Yahudi dan Nasrani, khitanlah." (HR. Ahmad dan Abu Daud)
  • Khitan adalah cara untuk membersihkan diri dari kotoran dan najis yang dapat menimbulkan penyakit dan bau tidak sedap. Khitan juga dapat meningkatkan kepuasan dan kesehatan seksual bagi laki-laki dan pasangannya. Khitan juga dapat mencegah beberapa penyakit seperti kanker, infeksi, dan penyempitan saluran kemih.

Tabel Perbandingan Khitan

Untuk memudahkan Anda memahami khitan, berikut adalah tabel perbandingan yang menunjukkan perbedaan antara laki-laki yang dikhitan dan yang tidak dikhitan:

Laki-laki yang dikhitan Laki-laki yang tidak dikhitan
Tidak memiliki kulit yang menutupi ujung kemaluan Memiliki kulit yang menutupi ujung kemaluan
Lebih bersih dan sehat Lebih mudah kotor dan sakit
Lebih mengikuti sunnah Nabi Ibrahim AS dan Rasulullah SAW Lebih menyelisihi sunnah Nabi Ibrahim AS dan Rasulullah SAW
Lebih berbeda dengan umat lain Lebih mirip dengan umat lain
Lebih puas dan sehat secara seksual Lebih kurang puas dan sehat secara seksual
BACA JUGA  Mengapa Al-Qur'an Tidak Dibukukan Pada Masa Nabi?

Kesimpulan

Dari artikel ini, dapat disimpulkan bahwa:

  • Nabi Ibrahim AS adalah orang yang pertama kali mengkhitan dirinya sendiri dengan menggunakan kapak, atas perintah Allah SWT.
  • Khitan adalah sunnah fitrah yang memiliki banyak manfaat, baik dari segi kesehatan, kebersihan, maupun keagamaan.
  • Khitan adalah tanda penghormatan dan pengakuan terhadap Nabi Ibrahim AS, yang merupakan bapak para nabi dan kakek dari Nabi Muhammad SAW.
  • Khitan adalah tanda perbedaan antara umat Islam dengan umat lain, khususnya Yahudi dan Nasrani, yang tidak mengkhitan diri mereka.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang khitan. Jika Anda belum dikhitan, segeralah melakukannya, karena khitan adalah sunnah yang dicintai Allah SWT dan Rasul-Nya. Wallahu a’lam.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer