Ads - After Header

Siapa yang Memberitahu Bahwa Muhammad Menjadi Nabi Terakhir?

Dwi Cahyo Ferdiansyah

Dalam Islam, Nabi Muhammad SAW diakui sebagai nabi terakhir, yang dinyatakan dalam berbagai sumber keagamaan, termasuk Al-Qur’an dan Hadits. Keyakinan ini didasarkan pada beberapa ayat Al-Qur’an dan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh para sahabat.

Al-Qur’an dan Hadits sebagai Sumber Utama

Al-Qur’an secara eksplisit menyebut Nabi Muhammad SAW sebagai "Khatam an-Nabiyyin" atau "penutup para nabi," yang menegaskan posisinya sebagai nabi terakhir:

"Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi." (QS Al-Ahzab [33]: 40)[2]

Hadits juga menguatkan pandangan ini, seperti yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik:

"Sesungguhnya kerasulan dan kenabian itu sudah terputus. Maka tak ada rasul juga tak ada nabi setelahku." (Hadits riwayat Imam Ahmad, Turmudzi, dan al-Hakim)[1]

Posisi Nabi Isa di Akhir Zaman

Meskipun Nabi Muhammad SAW diakui sebagai nabi terakhir, ajaran Islam juga menyatakan bahwa Nabi Isa AS akan turun kembali di akhir zaman. Namun, ini tidak bertentangan dengan posisi Nabi Muhammad SAW karena Nabi Isa AS adalah nabi yang diutus sebelumnya, dan kedatangannya kembali merupakan bagian dari tanda-tanda akhir zaman[1].

Kesimpulan

Dengan demikian, informasi yang memberitahu bahwa Muhammad SAW menjadi nabi terakhir berasal dari Al-Qur’an dan Hadits, yang merupakan sumber utama ajaran Islam. Ini adalah keyakinan yang dipegang teguh oleh umat Islam di seluruh dunia.

BACA JUGA  Persaudaraan Kaum Muhajirin dan Ansar

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer