Nabi Musa AS merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah agama monoteistik. Salah satu momen terpenting dalam kehidupannya adalah pertemuannya dengan Allah SWT di Gunung Sinai. Berikut adalah ulasan komprehensif mengenai peristiwa bersejarah ini.
Lokasi Pertemuan
Gunung Sinai, yang juga dikenal sebagai Gunung Musa atau Gunung Horeb, terletak di Mesir, di Semenanjung Sinai bagian tengah wilayah Janub Sina. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 2.285 meter di atas permukaan laut.
Dialog dengan Allah SWT
Dalam Al-Qur’an, Gunung Sinai disebut sebagai tempat di mana Nabi Musa AS berdialog dengan Allah SWT. Kisah ini tercatat dalam Surat Al A’raf ayat 143 dan Surat Al An’am ayat 151-153.
Surat Al A’raf ayat 143
فَلَمَّا تَجَلَّىٰ رَبُّهُۥ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُۥ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَىٰ صَعِقًا ۚ فَلَمَّآ أَفَاقَ قَالَ سُبْحَٰنَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا۠ أَوَّلُ ٱلْمُؤْمِنِينَ
Terjemahan:
Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, tampakkanlah (diriMu) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau." Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku." Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman."
Penerimaan Wahyu
Di Gunung Sinai, Nabi Musa AS menerima wahyu berupa kitab Taurat. Ini merupakan salah satu momen paling signifikan dalam sejarah Nabi Musa AS, di mana ia berkomunikasi langsung dengan Allah SWT dan menerima pedoman bagi umatnya.
Kesimpulan
Pertemuan Nabi Musa AS dengan Allah SWT di Gunung Sinai adalah salah satu peristiwa paling monumental dalam sejarah keagamaan. Ini bukan hanya momen penting bagi Nabi Musa AS tetapi juga bagi seluruh umat manusia, karena dari sinilah kitab Taurat diberikan, yang menjadi salah satu dasar hukum dan moral bagi banyak tradisi keagamaan hingga hari ini.
