Candi Borobudur, monumen Buddha terbesar di dunia, terletak di Magelang, Jawa Tengah, dan merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang paling berharga. Namun, ada teori yang menyatakan bahwa Candi Borobudur bukan hanya sebuah peninggalan sejarah Buddha, melainkan juga berkaitan dengan Nabi Sulaiman, seorang tokoh penting dalam agama Islam.
Teori dan Kontroversi
Teori yang menghubungkan Candi Borobudur dengan Nabi Sulaiman telah menuai banyak pro dan kontra. KH Fahmi Basya, seorang matematikawan dan pendakwah Islam, adalah salah satu tokoh yang mendukung pendapat ini. Menurutnya, ada beberapa bukti yang mendukung teori bahwa Candi Borobudur adalah peninggalan Nabi Sulaiman:
- Patung yang Dibuat Jin: Dikatakan bahwa patung dan relief di Candi Borobudur adalah karya jin yang diperintahkan oleh Nabi Sulaiman, sesuai dengan kisah dalam Al Quran.
- Relief Nabi Sulaiman Berbicara dengan Hewan: Relief di Candi Borobudur yang menggambarkan Nabi Sulaiman berbicara dengan burung, sesuai dengan mukjizat yang diberikan kepadanya.
- Relief Tabut: Ada relief yang menggambarkan tabut atau peti yang berisi warisan Nabi Daud kepada Nabi Sulaiman, yang juga dijaga seperti yang diceritakan dalam Al Quran.
- Lempengan Emas Bergambar: Terdapat gambaran yang identik dengan simbol-simbol Islam pada Candi Borobudur, yang diyakini sebagai warisan dari Nabi Sulaiman.
Pendapat Para Ahli
Sebagian besar sejarawan dan ahli arkeologi tidak setuju dengan teori ini. Mereka menyebutkan bahwa Candi Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra, yang merupakan Raja Kerajaan Mataram Kuno pada akhir abad ke-8 Masehi. Candi ini dibangun untuk memuliakan agama Buddha Mahayana dan tidak ada bukti konkret yang menghubungkan Candi Borobudur dengan Nabi Sulaiman.
Kesimpulan
Meskipun teori tentang keterkaitan Candi Borobudur dengan Nabi Sulaiman menarik, tidak ada konsensus ilmiah yang mendukung klaim tersebut. Sejarah resmi mencatat bahwa Candi Borobudur adalah peninggalan sejarah Buddha yang dibangun sekitar 1.200 tahun yang lalu. Diskusi tentang topik ini tetap terbuka, namun harus didasarkan pada bukti dan penelitian yang mendalam.
: Kompas.com
: Suara.com
: GenMuslim.id
