Kiai Haji Zainul Mustofa, yang lahir dengan nama Hudaemi pada tahun 1899 di Singaparna, Tasikmalaya, adalah seorang ulama terkemuka dan Pahlawan Nasional Indonesia. Beliau dikenal sebagai pemimpin pesantren dan pejuang yang gigih melawan penjajahan.
Latar Belakang dan Pendidikan
Zainul Mustofa memperoleh pendidikan formal di Sekolah Rakyat dan mengaji dari guru agama di kampungnya. Kemampuan ekonomis keluarganya memungkinkan beliau untuk melanjutkan pendidikan ke berbagai pesantren di Jawa Barat, termasuk Pesantren Gunung Pari dan Pesantren Sukamiskin di Bandung.
Perjalanan Haji dan Pendirian Pesantren
Pada tahun 1927, setelah menunaikan ibadah haji, beliau mengubah namanya menjadi Zainul Mustofa dan mendirikan Pesantren Sukamanah di Kampung Cikembang. Pesantren ini menjadi pusat penyebaran agama Islam dan paham Syafi’i yang dianut oleh masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa Barat.
Perlawanan terhadap Penjajah
Sebagai tokoh yang karismatik dan patriotik, Zainul Mustofa tidak hanya fokus pada pendidikan agama tetapi juga aktif dalam perlawanan terhadap penjajahan. Beliau menolak bekerja sama dengan pemerintah kolonial Belanda dan kemudian Jepang, yang berujung pada penangkapan dan akhirnya eksekusi pada tanggal 28 Oktober 1944.
Warisan dan Penghargaan
Kiai Haji Zainul Mustofa diangkat menjadi Pahlawan Nasional pada tahun 1972, mengakui kontribusi dan pengorbanannya bagi Indonesia. Beliau meninggalkan warisan yang kaya sebagai ulama, pendidik, dan pejuang kemerdekaan yang berani.
Kiai Haji Zainul Mustofa adalah sosok yang menginspirasi banyak generasi dengan dedikasinya terhadap pendidikan dan perjuangan kemerdekaan. Kisah hidupnya mengajarkan kita tentang pentingnya keberanian, integritas, dan komitmen terhadap nilai-nilai kebenaran dan keadilan.