Shalat gerhana adalah shalat sunnah yang dilakukan saat terjadi gerhana matahari atau bulan. Shalat ini merupakan salah satu tanda kebesaran Allah SWT yang mengajak manusia untuk bertaubat dan bersyukur. Shalat gerhana juga memiliki keutamaan dan hikmah yang besar bagi umat Islam.
Fakta Shalat Gerhana Nabi Muhammad SAW
Berdasarkan catatan sejarah, Nabi Muhammad SAW pernah mengalami delapan kali gerhana selama hidupnya. Rinciannya adalah tiga kali gerhana matahari dan lima kali gerhana bulan . Namun, dari riwayat-riwayat yang ada, Nabi SAW hanya sekali melakukan shalat gerhana matahari dan sekali shalat gerhana bulan .
Shalat gerhana matahari pertama kali dilakukan oleh Nabi SAW pada tanggal 20 November 625 M atau bertepatan dengan 10 atau 11 Jumadal Akhirah tahun keempat Hijriah. Saat itu, terjadi gerhana matahari yang cukup lama, sekitar enam jam. Banyak orang yang mengira bahwa gerhana tersebut terjadi karena meninggalnya putra Nabi SAW, Ibrahim. Namun, Nabi SAW membantah anggapan tersebut dan menjelaskan bahwa gerhana adalah fenomena alam yang tidak ada hubungannya dengan kematian atau kelahiran seseorang.
Shalat gerhana bulan pertama kali dilakukan oleh Nabi SAW pada tanggal 13 Januari 632 M atau bertepatan dengan 14 Ramadan tahun kesepuluh Hijriah. Saat itu, terjadi gerhana bulan yang sangat gelap, sehingga orang-orang tidak bisa melihat bulan sama sekali. Nabi SAW segera memerintahkan untuk mengumandangkan adzan dan iqamah, lalu memimpin shalat gerhana bulan di masjid. Setelah shalat, Nabi SAW berkhutbah dan mengingatkan umatnya untuk selalu takut kepada Allah SWT dan bersiap-siap untuk hari akhir.
Hikmah Shalat Gerhana Nabi Muhammad SAW
Shalat gerhana yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW memiliki banyak hikmah dan pelajaran bagi umat Islam, di antaranya adalah:
- Shalat gerhana adalah bentuk penghormatan dan pengagungan kepada Allah SWT, yang menciptakan matahari dan bulan sebagai dua tanda kekuasaan-Nya. Allah SWT berfirman: "Sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah malam, siang, matahari, dan bulan. Janganlah bersujud pada matahari dan jangan (pula) pada bulan. Bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya jika kamu hanya menyembah kepada-Nya," (QS Fushilat: 37).
- Shalat gerhana adalah bentuk syukur dan taubat kepada Allah SWT, yang memberikan nikmat dan ujian kepada manusia. Allah SWT berfirman: "Dan apabila Kami perlihatkan kepada manusia suatu rahmat dari Kami, lalu mereka berpaling dari rahmat itu, maka sesungguhnya Kami sangat keras siksa-Nya. Dan apabila Kami perlihatkan kepada mereka suatu siksa, mereka segera berdoa dengan rendah hati," (QS Ash-Shura: 44).
- Shalat gerhana adalah bentuk ibadah dan dakwah kepada Allah SWT, yang mengajarkan umat Islam untuk selalu berdoa, bertakbir, bersedekah, dan berkhutbah saat terjadi gerhana. Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah sholat, dan bersedekahlah," (HR Bukhari).
- Shalat gerhana adalah bentuk peringatan dan persiapan kepada Allah SWT, yang mengingatkan umat Islam tentang hari kiamat dan hisab. Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Mereka tidak akan gerhana sampai hari kiamat. Jika kalian melihat gerhana, maka ingatlah Allah dan bertakbirlah. Dan jika kalian melihat gerhana, maka ketahuilah bahwa itu adalah salah satu tanda-tanda hari kiamat," (HR Muslim).