Nasi merupakan salah satu makanan pokok yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Nasi mengandung karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber energi bagi tubuh. Namun, berapa sebenarnya porsi nasi yang baik untuk balita?
Balita adalah anak usia 1-5 tahun yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Kebutuhan gizi balita tentu berbeda dengan orang dewasa. Balita membutuhkan asupan kalori, protein, vitamin, mineral, dan zat gizi lainnya yang cukup dan seimbang.
Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan, rata-rata kebutuhan kalori anak usia 1-3 tahun dengan berat badan 13 kg dan tinggi 92 cm adalah sekitar 1.350 kalori per hari. Kebutuhan ini bisa bervariasi tergantung pada tingkat pertumbuhan dan aktivitas masing-masing anak.
Untuk memenuhi kebutuhan kalori tersebut, balita perlu mengonsumsi makanan pokok atau karbohidrat, seperti nasi, roti, pasta, kentang, atau mie. Namun, porsi makanan pokok tidak boleh terlalu banyak atau terlalu sedikit. Jika terlalu banyak, balita bisa kelebihan kalori dan berisiko mengalami obesitas. Jika terlalu sedikit, balita bisa kekurangan energi dan mengganggu pertumbuhannya.
Lalu, berapa porsi nasi yang tepat untuk balita? Berikut adalah beberapa panduan yang bisa dijadikan acuan:
- Untuk anak usia 1-3 tahun, porsi makanan pokok atau karbohidrat bisa mengikuti kisaran 2-5 sendok makan (sdm) atau sekitar 45-90 gram nasi yang sudah matang.
- Untuk anak usia 2-5 tahun, porsi makanan pokok atau karbohidrat bisa mengikuti kisaran 3-4 centong atau sekitar 300 gram nasi dalam sehari . Jumlah ini bisa dibagi menjadi tiga kali makan berat, yaitu sekitar 100 gram nasi setiap kali makan atau sekitar 1 centong penuh.
- Untuk anak usia 6-23 bulan, porsi makanan pokok atau karbohidrat bisa mengikuti kisaran 35 persen dari total asupan per porsi. Misalnya, jika satu porsi makan balita adalah sekitar 200 gram, maka porsi nasi yang diberikan adalah sekitar 70 gram.
Porsi nasi yang disebutkan di atas hanyalah perkiraan rata-rata yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan selera masing-masing balita. Selain nasi, balita juga perlu mengonsumsi lauk berprotein (hewani dan nabati), sayur, buah, dan kacang-kacangan untuk memenuhi kebutuhan gizi lainnya.