Cicak, makhluk kecil yang sering kita temui merayap di dinding rumah, ternyata menyimpan cerita yang menarik dalam tradisi Islam. Berdasarkan beberapa hadis, Nabi Muhammad SAW telah memberikan petunjuk khusus mengenai hewan ini, yang menimbulkan pertanyaan: Kenapa cicak dibenci Nabi?
Sejarah dan Hadis
Dalam tradisi Islam, terdapat riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW memerintahkan untuk membunuh cicak. Ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Sa’ad bin Abi Waqqosh, yang menyatakan:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuh tokek, beliau menyebut hewan ini dengan hewan yang fasik” (HR. Muslim).
Alasan mengapa cicak dianggap sebagai hewan fasik dan disunahkan untuk dibunuh ini berkaitan dengan beberapa faktor, baik dari sisi agama maupun sains.
Alasan Teologis
Dalam beberapa sumber, disebutkan bahwa cicak dianggap sebagai hewan yang fasik karena pernah berusaha membahayakan Nabi Ibrahim AS dengan meniup-niupkan api saat beliau dilemparkan ke dalamnya. Selain itu, ada juga pandangan yang menyatakan bahwa cicak merupakan simbol dari kejahatan dan kerusakan.
Alasan Sains
Dari perspektif sains, cicak diketahui dapat membawa ribuan bakteri berbahaya yang dapat menularkan penyakit kepada manusia. Oleh karena itu, anjuran untuk membunuh cicak juga dapat dilihat sebagai upaya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Hukum dan Pahala
Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, membunuh cicak dengan satu kali pukulan akan dituliskan baginya 100 kebaikan. Namun, jika memukulnya berkali-kali, pahalanya akan dikurangi dari pahala pertama.
Kesimpulan
Meskipun terdapat anjuran untuk membunuh cicak dalam tradisi Islam, penting untuk memahami konteks dan alasan di baliknya. Baik dari sisi teologis maupun sains, anjuran ini tampaknya bertujuan untuk melindungi manusia dari potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh cicak.
Dengan memahami latar belakang dan alasan mengapa cicak dibenci Nabi, kita dapat lebih menghargai kearifan yang terkandung dalam tradisi dan ajaran Islam yang telah berusia berabad-abad.
: Liputan6.com
: Mengerti.id