Ads - After Header

Misteri di Balik Pengasuhan Nabi Muhammad: Mengapa Beliau Tidak Disusui oleh Ibunya Sendiri?

Arsita Hemi Kusumastiwi

Dalam sejarah Islam, terdapat banyak aspek yang menarik untuk ditelusuri, salah satunya adalah masa kecil Nabi Muhammad SAW. Salah satu fakta yang sering menimbulkan pertanyaan adalah mengapa Nabi Muhammad tidak disusui oleh ibunya sendiri, Sayyidah Aminah. Fenomena ini bukanlah sesuatu yang unik pada masa itu, melainkan merupakan bagian dari tradisi yang berlaku di kalangan bangsawan Arab.

Tradisi Bangsawan Arab

Pada masa jahiliyah, bangsawan Arab memiliki kebiasaan untuk menitipkan anak-anak mereka kepada wanita dari suku-suku pedalaman untuk disusui dan dibesarkan di sana. Tujuan utama dari tradisi ini adalah untuk memastikan anak-anak tersebut tumbuh dalam lingkungan yang sehat, terhindar dari penyakit yang umum di kota, dan menghirup udara segar dari padang pasir.

Selain itu, ada kepercayaan bahwa dengan dibesarkan di pedalaman, anak-anak tersebut akan belajar berbicara bahasa Arab yang fasih dan murni, yang dianggap penting untuk status sosial mereka di masa depan.

Kasus Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW, sejak lahir, telah ditakdirkan untuk menjadi sosok penting dalam sejarah umat manusia. Beliau lahir sebagai yatim karena ayahnya, Abdullah, meninggal sebelum beliau lahir. Kakeknya, Abdul Muththalib, mencari wanita yang bersedia menyusui cucunya tersebut. Halimah as-Sadiyah, dari suku Bani Sa’ad, akhirnya menerima tugas ini meskipun awalnya enggan karena status yatim Nabi Muhammad SAW.

Sayyidah Aminah dan Tsuwaibah, seorang budak milik Abu Lahab yang juga paman Nabi Muhammad SAW, sempat menyusui beliau namun hanya untuk waktu yang sangat singkat.

Manfaat Lingkungan Pedalaman

Menurut Muhammad Husain Haekal dalam bukunya, kehidupan di pedesaan menawarkan banyak keistimewaan, seperti udara yang segar untuk pernafasan, bahasa Arab yang fasih untuk lidah, dan kebebasan bagi jiwa. Ini adalah faktor-faktor yang dianggap akan membentuk karakter dan fisik yang kuat, serta kemampuan berbahasa yang baik.

BACA JUGA  Nabi Shaleh: Rasul yang Diutus pada Kaum Tsamud

Kesimpulan

Tradisi menyusui anak di pedalaman yang diikuti oleh keluarga Nabi Muhammad SAW bukanlah sebuah kebetulan, melainkan bagian dari kebiasaan sosial yang lebih luas pada waktu itu. Hal ini juga menunjukkan pentingnya lingkungan dalam pembentukan karakter dan kesehatan fisik seseorang, sebuah prinsip yang masih relevan hingga saat ini.

Dengan memahami konteks sosial dan budaya dari masa itu, kita dapat lebih menghargai kebijaksanaan yang terkandung dalam tradisi-tradisi lama dan bagaimana hal itu membentuk individu-individu besar seperti Nabi Muhammad SAW.


Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer