Tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang dikenal sebagai Tahun Gajah, adalah salah satu momen paling signifikan dalam sejarah Islam. Ini bukan hanya karena kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga karena peristiwa besar yang terjadi pada tahun yang sama.
Latar Belakang Sejarah
Tahun Gajah merujuk pada tahun 570 atau 571 Masehi, saat terjadi serangan terhadap Ka’bah di Mekkah oleh pasukan bergajah yang dipimpin oleh Abrahah bin Shabah, Gubernur Jenderal Najasyi Habasyah di Yaman. Serangan ini merupakan respons terhadap tindakan kabilah Kinanah yang melumuri gereja yang dibangun Abrahah di Sana’a dengan kotoran, sebagai protes terhadap upaya Abrahah memindahkan pusat ibadah haji dari Ka’bah ke gerejanya.
Peristiwa Tahun Gajah
Pasukan Abrahah, yang termasuk sembilan atau 13 ekor gajah, bergerak menuju Mekkah dengan niat menghancurkan Ka’bah. Namun, ketika pasukan ini mencapai Wadi Mahsar, gajah yang ditunggangi Abrahah menolak bergerak maju ke arah Ka’bah, meskipun bergerak ke arah lain.
Menurut narasi Islam, pada saat itulah Allah SWT mengirimkan burung ababil yang membawa batu-batu dari neraka untuk membinasakan pasukan Abrahah. Setiap orang yang terkena batu tersebut tidak selamat, termasuk Abrahah yang akhirnya tewas setelah kembali ke Sana’a. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur’an surah Al-Fil.
Signifikansi
Kelahiran Nabi Muhammad SAW bertepatan dengan peristiwa ini memberikan nama ‘Tahun Gajah’ sebagai penanda waktu yang penting. Ini menandai tidak hanya kelahiran seorang tokoh yang akan mengubah wajah spiritualitas di dunia tetapi juga kegagalan upaya untuk menghancurkan salah satu situs paling suci dalam Islam.
Kesimpulan
Tahun Gajah adalah simbol dari perlindungan ilahi terhadap Ka’bah dan kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang kelak akan membawa pesan perdamaian dan persatuan kepada umat manusia. Ini adalah tahun yang menggambarkan perjuangan antara kebaikan dan kejahatan, dan akhirnya, kemenangan kebaikan dengan cara yang paling ajaib dan tak terduga.
