Gulai adalah salah satu masakan khas Indonesia yang banyak digemari oleh masyarakat. Gulai terdiri dari daging, sayuran, dan kuah yang kental dan gurih. Kuah gulai biasanya dibuat dari santan, bumbu-bumbu, dan rempah-rempah. Namun, untuk membuat gulai yang lezat dan sehat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah mengaduk gulai saat memasaknya. Mengapa demikian? Apa manfaat dan dampaknya? Mari kita simak penjelasannya berikut ini.
Manfaat Mengaduk Gulai Saat Memasak
Mengaduk gulai saat memasak memiliki beberapa manfaat, antara lain:
- Mencegah santan pecah. Santan adalah bahan utama dalam membuat kuah gulai. Santan mengandung lemak yang mudah terpisah dari airnya jika dipanaskan terlalu lama atau terlalu tinggi. Jika santan pecah, maka kuah gulai akan menjadi berminyak dan berair, serta mengurangi rasa dan aroma gulainya. Oleh karena itu, mengaduk gulai secara teratur dapat membantu menghomogenkan santan dan menjaga suhu yang sesuai agar tidak pecah.
- Mencegah daging keras. Daging adalah bahan utama dalam membuat gulai. Daging mengandung protein yang dapat mengeras jika dipanaskan terlalu lama atau terlalu tinggi. Jika daging keras, maka gulai akan menjadi tidak empuk dan sulit dikunyah. Oleh karena itu, mengaduk gulai secara teratur dapat membantu meratakan panas dan menjaga kelembutan dagingnya.
- Mencegah gosong. Gosong adalah kondisi dimana makanan terbakar atau hangus karena terlalu lama dipanaskan. Gosong dapat menyebabkan gulai menjadi pahit, hitam, dan berbau tidak sedap. Gosong juga dapat mengandung zat-zat berbahaya yang dapat merusak kesehatan. Oleh karena itu, mengaduk gulai secara teratur dapat membantu mencegah gosong dan menjaga kualitas gulainya.
Tips Mengaduk Gulai Saat Memasak
Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan saat mengaduk gulai saat memasak:
- Gunakan api kecil. Api kecil dapat membantu mengontrol suhu dan memperlambat proses pemasakan. Api kecil juga dapat menghindari santan pecah, daging keras, dan gosong. Api kecil dapat diatur sesuai dengan jenis kompor yang digunakan, misalnya gas, listrik, atau arang.
- Gunakan sendok kayu. Sendok kayu adalah alat yang cocok untuk mengaduk gulai. Sendok kayu tidak akan menggores panci atau wajan yang digunakan untuk memasak gulai. Sendok kayu juga tidak akan mempengaruhi rasa dan aroma gulainya. Sendok kayu juga mudah dibersihkan dan tidak mudah panas.
- Aduk gulai secara perlahan dan merata. Aduk gulai secara perlahan dan merata dapat membantu menghindari santan pecah, daging keras, dan gosong. Aduk gulai secara perlahan dan merata juga dapat membantu meresapkan bumbu dan rempah-rempah ke dalam daging dan sayuran. Aduk gulai secara perlahan dan merata juga dapat membantu mengeluarkan aroma gulainya.
Tabel Perbandingan Mengaduk dan Tidak Mengaduk Gulai Saat Memasak
Berikut adalah tabel perbandingan mengaduk dan tidak mengaduk gulai saat memasak:
Kriteria | Mengaduk | Tidak Mengaduk |
---|---|---|
Santan | Tidak pecah | Mudah pecah |
Daging | Empuk | Keras |
Gosong | Tidak terjadi | Mudah terjadi |
Rasa | Lezat | Kurang lezat |
Aroma | Harum | Kurang harum |
Kesehatan | Aman | Berisiko |
Sumber Surah dari Alquran dan Hadist Shahih
Berikut adalah sumber surah dari Alquran dan hadist shahih yang berkaitan dengan mengaduk gulai saat memasak:
- Surah Al-Baqarah ayat 172:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah."
- Surah An-Nahl ayat 114:
فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاشْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
"Maka makanlah di antara rezeki yang halal lagi baik yang diberikan Allah kepadamu; dan bersyukurlah atas nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya menyembah."
- Hadist riwayat Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ تَعَالَى يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ وَقَالَ تَعَالَى يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah itu Maha Baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin apa yang telah diper