Olahraga adalah aktivitas yang baik untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Namun, terkadang olahraga juga bisa menimbulkan masalah, seperti kram otot. Kram otot adalah kondisi di mana otot tiba-tiba berkontraksi secara tidak terkontrol dan menimbulkan rasa nyeri. Kram otot biasanya terjadi pada otot-otot yang bisa dikontrol, seperti otot kaki dan lengan. Kram otot bisa terjadi saat atau setelah olahraga, dan berlangsung selama beberapa detik hingga menit. Kram otot juga bisa membuat otot terlihat atau terasa keras dan membengkak.
Lalu, apa yang menyebabkan kram otot saat olahraga? Berikut adalah beberapa faktor yang diduga menjadi penyebabnya:
- Dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit. Saat berolahraga, tubuh akan kehilangan banyak cairan melalui keringat. Jika cairan yang keluar tidak segera digantikan, maka akan terjadi dehidrasi dan hilangnya mineral yang dibutuhkan tubuh, seperti natrium, kalsium, dan magnesium. Mineral-mineral ini berperan dalam mengatur kontraksi dan relaksasi otot. Kekurangan mineral ini bisa membuat saraf otot menjadi lebih sensitif dan memicu kontraksi otot secara tiba-tiba .
- Penggunaan otot secara berlebihan. Ketika menggunakan otot secara intensif dan berulang, misalnya saat berlari atau bersepeda, otot bisa mengalami kelelahan dan cedera. Otot yang lelah dan cedera lebih rentan mengalami kram, karena tidak bisa berelaksasi dengan baik .
- Suplai darah yang rendah. Aliran darah yang mengangkut oksigen dan nutrisi ke otot bisa berkurang karena beberapa faktor, misalnya penyempitan pembuluh darah, tekanan saraf, atau suhu dingin. Otot yang kekurangan oksigen dan nutrisi bisa mengalami kram, terutama saat berolahraga .
- Konsumsi obat tertentu. Beberapa obat yang digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi, seperti diuretik, bisa menyebabkan tubuh kehilangan cairan dan mineral. Hal ini bisa meningkatkan risiko kram otot, terutama pada orang lanjut usia .
Bagaimana cara mencegah dan mengatasi kram otot saat olahraga? Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan:
- Minum cukup cairan. Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik sebelum, saat, dan setelah olahraga. Minumlah air putih atau minuman elektrolit yang mengandung gula, natrium, dan kalium. Hindari minuman yang mengandung alkohol atau kafein, karena bisa meningkatkan dehidrasi .
- Lakukan pemanasan dan pendinginan. Sebelum olahraga, lakukan pemanasan selama 10-15 menit untuk meningkatkan aliran darah dan elastisitas otot. Setelah olahraga, lakukan pendinginan selama 10-15 menit untuk membantu otot berelaksasi dan mengembalikan suhu tubuh .
- Regulasi intensitas dan durasi olahraga. Sesuaikan olahraga dengan kemampuan dan kondisi tubuh. Jangan terlalu memaksakan otot untuk bekerja keras dan lama. Jika merasa lelah atau nyeri, segera berhenti dan istirahat. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter atau pelatih olahraga untuk menentukan program olahraga yang sesuai .
- Konsumsi makanan yang mengandung mineral. Penuhi kebutuhan mineral tubuh dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium, magnesium, dan kalium. Beberapa contoh makanan yang mengandung mineral tersebut adalah susu, keju, yogurt, bayam, pisang, alpukat, dan kacang-kacangan .
- Lakukan peregangan dan pijatan. Jika mengalami kram otot, segera renggangkan atau peregangan otot yang terkena dengan lembut. Jangan menarik otot secara tiba-tiba atau terlalu keras, karena bisa memperparah kram. Pijat otot yang kram dengan lembut untuk meredakan nyeri dan meningkatkan aliran darah .
Kram otot saat olahraga adalah kondisi yang umum terjadi dan bisa diatasi dengan mudah. Namun, jika kram otot sering terjadi, sangat parah, atau disertai dengan gejala lain, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan pengobatan yang tepat. Kram otot yang berkepanjangan atau berulang bisa menandakan adanya gangguan kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung, diabetes, atau penyakit ginjal .