Batuk pada balita di malam hari bisa menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua. Kondisi ini tidak hanya mengganggu tidur si kecil, tetapi juga bisa menjadi indikasi berbagai kondisi kesehatan. Berikut adalah beberapa penyebab umum dan cara mengatasinya.
1. Asma
Asma dapat menyebabkan batuk persisten pada malam hari. Gejala lain termasuk napas cepat, sesak napas, dan suara napas ‘ngik’ atau wheezing.
2. Post-nasal Drip
Post-nasal drip terjadi ketika lendir mengalir di belakang tenggorokan, sering kali akibat pilek atau rinitis alergi, dan cenderung memburuk saat anak berbaring untuk tidur.
3. Penyakit Croup
Croup adalah infeksi virus yang umum pada anak usia 6 bulan hingga 3 tahun, ditandai dengan batuk seperti menggonggong yang memburuk di malam hari.
4. Pertusis
Pertusis atau batuk rejan adalah infeksi bakteri yang menyebabkan batuk parah dengan suara tarikan napas kencang.
5. Refluks Asam Lambung
Refluks asam lambung bisa menyebabkan batuk saat asam lambung naik ke kerongkongan, terutama saat berbaring.
Cara Mengatasi Batuk Malam Hari pada Balita
- Pastikan lingkungan tidur nyaman dan udara tidak kering.
- Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dapat membantu mengurangi batuk akibat post-nasal drip.
- Gunakan pelembab udara untuk menjaga kelembapan udara.
- Jika batuk disertai gejala lain atau berlangsung lama, konsultasikan dengan dokter anak.
Batuk malam hari pada balita seringkali bukanlah kondisi yang serius dan akan membaik dengan sendirinya. Namun, penting untuk memperhatikan gejala lain yang mungkin menunjukkan kondisi yang lebih serius dan memerlukan penanganan medis.
: theAsianparent
: Kompas.com