Nabi Zakaria AS adalah salah satu nabi dan rasul Allah SWT yang diutus kepada kaum Bani Israil. Beliau adalah keturunan dari Nabi Sulaiman AS dan merupakan bapak asuh dari Maryam binti Imran, ibu dari Nabi Isa AS. Nabi Zakaria AS dikenal sebagai seorang yang saleh, ikhlas, dan sabar dalam berdoa kepada Allah SWT. Salah satu doa yang beliau panjatkan adalah agar diberi seorang anak yang akan meneruskan dakwah dan ajarannya.
Namun, doa tersebut tidak segera dikabulkan oleh Allah SWT. Nabi Zakaria AS dan istrinya, Hanna, harus menunggu hingga usia mereka sudah sangat tua dan tidak memungkinkan lagi untuk memiliki keturunan secara normal. Beberapa sumber menyebutkan bahwa usia Nabi Zakaria AS saat itu berkisar antara 90 hingga 120 tahun, sedangkan istrinya adalah seorang yang mandul sejak muda.
Meskipun demikian, Nabi Zakaria AS tidak pernah putus asa atau berkecil hati. Beliau terus berdoa dengan penuh kepasrahan dan kelembutan, mengharapkan rahmat dan karunia dari Allah SWT. Beliau yakin bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT, yang telah menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan. Beliau juga terinspirasi oleh kisah Nabi Ibrahim AS, yang juga mendapatkan anak dari istri pertamanya, Siti Sarah, di usia yang sudah lanjut.
Akhirnya, Allah SWT mengabulkan doa Nabi Zakaria AS dengan cara yang luar biasa dan menakjubkan. Ketika Nabi Zakaria AS sedang beribadah di mihrab, datanglah Malaikat Jibril AS untuk menyampaikan kabar gembira bahwa beliau akan diberi seorang anak laki-laki yang bernama Yahya. Anak tersebut akan menjadi seorang nabi dan rasul Allah SWT, yang akan membenarkan firman Allah SWT, menjadi ikutan, menahan diri dari hawa nafsu, dan termasuk orang-orang saleh.
Nabi Zakaria AS sangat kaget dan heran mendengar kabar tersebut. Beliau bertanya kepada Malaikat Jibril AS, bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi, padahal beliau sudah tua dan istrinya mandul. Malaikat Jibril AS menjawab bahwa hal itu adalah mudah bagi Allah SWT, yang telah menciptakan Nabi Zakaria AS dan istrinya dari ketiadaan. Malaikat Jibril AS juga memberitahu bahwa itu adalah tanda dari Allah SWT, yang tidak perlu diragukan atau dipertanyakan.
Nabi Zakaria AS kemudian memohon kepada Allah SWT agar diberi suatu tanda atau bukti atas kabar gembira tersebut. Allah SWT memberikan tanda bahwa Nabi Zakaria AS tidak akan dapat berbicara dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Hal ini dimaksudkan agar Nabi Zakaria AS lebih banyak bersyukur dan berzikir kepada Allah SWT.
Tidak lama kemudian, doa Nabi Zakaria AS benar-benar terwujud. Istrinya, Hanna, mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Yahya. Nama tersebut adalah nama yang belum pernah ada sebelumnya di kalangan Bani Israil. Nabi Zakaria AS dan istrinya sangat bersyukur dan bahagia atas anugerah Allah SWT yang luar biasa tersebut.
Tabel Perbandingan
Nama | Usia | Keturunan | Sumber |
---|---|---|---|
Nabi Zakaria AS | 90-120 tahun | Yahya AS | detik.com, islampos.com, brilio.net |
Nabi Ibrahim AS | 86 tahun | Ismail AS | Q.S As-Saffat: 101-102 |
Nabi Ibrahim AS | 100 tahun | Ishaq AS | Q.S Al-Anbiya: 72-73 |
Kesimpulan
Kisah Nabi Zakaria AS adalah kisah yang mengajarkan kita tentang kebesaran dan kekuasaan Allah SWT, yang dapat memberikan apa saja yang dikehendaki-Nya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Kisah ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya berdoa dengan penuh keikhlasan, kesabaran, dan kepasrahan kepada Allah SWT, serta bersyukur atas segala nikmat yang diberikan-Nya. Kisah ini juga menunjukkan bahwa Allah SWT tidak terbatas oleh hukum alam atau logika manusia, melainkan dapat menciptakan sesuatu dari ketiadaan atau sesuatu yang tidak biasa. Kisah ini juga menginspirasi kita untuk terus berdakwah dan menyebarkan ajaran Allah SWT, serta mengharapkan keturunan yang saleh dan shalehah yang dapat meneruskan perjuangan kita.