Ads - After Header

Kisah Nabi Ayyub AS: Pelajaran Kesabaran dan Ketaatan dalam Menghadapi Cobaan

Arsita Hemi Kusumastiwi

Nabi Ayyub AS adalah salah satu nabi dan rasul Allah SWT yang terkenal dengan kesabaran dan ketaatannya dalam menghadapi berbagai cobaan hidup. Kisah beliau diceritakan dalam Al-Quran pada Surat Al-Anbiya ayat 83-84 dan Surat Shad ayat 41-44. Dari kisah beliau, kita dapat memetik beberapa pelajaran yang sangat berharga, antara lain:

  • Bersyukur atas nikmat Allah SWT. Nabi Ayyub AS adalah seorang yang sangat kaya dan berlimpah harta, namun ia tidak sombong atau lalai beribadah. Ia selalu menggunakan hartanya untuk menolong orang-orang miskin dan mempererat hubungan dengan Allah SWT. Ia juga tidak pernah mengeluh atau mengingkari nikmat Allah SWT ketika semua hartanya diambil dan ia ditimpa penyakit yang parah. Ia tetap bersyukur dan berdoa dengan penuh harap.

  • Bersabar dalam menghadapi ujian. Nabi Ayyub AS mendapatkan ujian yang sangat berat, yaitu kehilangan harta, anak, dan kesehatan. Ia juga dijauhi oleh keluarga dan teman-temannya, kecuali istrinya yang setia menemaninya. Ia juga digoda oleh syaitan yang ingin menggoyahkan imannya. Namun, ia tetap bersabar dan tidak putus asa. Ia yakin bahwa semua ujian itu adalah cobaan dari Allah SWT yang akan memberikan balasan yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.

  • Bertaubat dan memohon ampun kepada Allah SWT. Nabi Ayyub AS tidak merasa dirinya sempurna atau tidak berdosa. Ia selalu memohon ampun dan rahmat Allah SWT atas segala kesalahannya. Ia juga tidak menyalahkan atau menuntut Allah SWT atas apa yang menimpanya. Ia hanya meminta kesembuhan dan pengampunan dengan cara yang sopan dan rendah hati. Ia berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang." (Q.S. Al-Anbiya: 83)

  • Bertawakkal dan berserah diri kepada Allah SWT. Nabi Ayyub AS tidak mengandalkan dirinya sendiri atau orang lain dalam mengatasi masalahnya. Ia hanya bergantung kepada Allah SWT yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahui. Ia tidak mencari jalan pintas atau cara yang tidak sesuai dengan syariat Allah SWT. Ia juga tidak berputus harap atau berkecil hati. Ia selalu berharap dan berserah diri kepada Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

  • Menghormati dan menyayangi istri. Nabi Ayyub AS memiliki istri yang setia dan sabar, yaitu Siti Rahmah. Ia selalu menemani dan merawat suaminya yang sakit. Ia juga tidak pernah mengeluh atau meninggalkan suaminya. Ia juga tidak terpengaruh oleh godaan syaitan yang ingin memecah belah rumah tangganya. Nabi Ayyub AS sangat menghormati dan menyayangi istrinya. Ia tidak pernah marah atau kasar kepadanya. Ia juga memenuhi nadzarnya untuk mencambuk istrinya sebanyak 100 kali dengan cara yang halus dan lembut, yaitu dengan menggunakan 100 ikat jerami yang dipegang sekaligus. Ia juga meminta izin dan maaf kepada istrinya sebelum melakukannya.

BACA JUGA  Pernikahan Pertama di Dunia: Kisah Nabi Adam dan Siti Hawa

Dari kisah Nabi Ayyub AS, kita dapat belajar bahwa hidup ini penuh dengan ujian dan cobaan yang harus kita hadapi dengan sabar, syukur, taubat, tawakkal, dan berserah diri kepada Allah SWT. Kita juga harus menghormati dan menyayangi pasangan kita yang menjadi penolong dan pendamping kita dalam suka dan duka. Dengan demikian, kita akan mendapatkan kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya Kami mendapati dia seorang yang sabar. Alangkah baiknya hamba (yang seperti itu). Sesungguhnya dia seorang yang kembali (kepada Kami)." (Q.S. Shad: 44)

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer