Ads - After Header

Kenapa Yahudi Menolak Nabi Muhammad sebagai Nabi Terakhir?

Arsita Hemi Kusumastiwi

Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan risalah Islam kepada seluruh umat manusia. Namun, tidak semua orang mau menerima kenabian beliau, termasuk kaum Yahudi yang sebelumnya telah mendapatkan kitab dan hikmah dari Allah. Mengapa Yahudi menolak Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir? Apa alasan dan motif di balik penolakan mereka? Artikel ini akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mengacu pada sumber-sumber yang relevan.

Alasan Teologis

Salah satu alasan teologis yang mendasari penolakan Yahudi terhadap Nabi Muhammad adalah karena mereka berkeyakinan bahwa nabi terakhir yang dijanjikan Allah haruslah berasal dari keturunan Nabi Ibrahim melalui jalur Nabi Ishak dan Nabi Ya’qub, bukan melalui jalur Nabi Ismail. Padahal, Nabi Muhammad adalah keturunan Nabi Ibrahim melalui Nabi Ismail, yang juga merupakan anak kesayangan Nabi Ibrahim. Hal ini telah disebutkan dalam Al-Qur’an surat As-Saff ayat 6, yang berbunyi:

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ يَٰبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ إِنِّى رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَىَّ مِنَ ٱلتَّوْرَىٰةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِى مِنۢ بَعْدِى ٱسْمُهُۥٓ أَحْمَدُ ۖ فَلَمَّا جَآءَهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ قَالُوا۟ هَٰذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ

Artinya: Dan (ingatlah), ketika Isa putra Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab yang sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."

Ayat ini menunjukkan bahwa Nabi Isa AS telah memberitahukan kepada kaum Yahudi tentang kedatangan Nabi Muhammad SAW dengan nama Ahmad, yang merupakan nama beliau yang masyhur di langit. Namun, kaum Yahudi tidak mau mempercayai Nabi Isa, apalagi Nabi Muhammad. Mereka menganggap keduanya sebagai pesihir dan pendusta.

BACA JUGA  Mengapa Umat Nabi Muhammad SAW Merupakan Umat Terbanyak?

Selain itu, kaum Yahudi juga menolak Nabi Muhammad karena mereka menganggap bahwa syariat yang dibawa oleh beliau bertentangan dengan syariat yang telah mereka terima dari Allah melalui Nabi Musa AS. Mereka merasa bahwa syariat Islam terlalu mudah dan longgar, tidak seperti syariat Yahudi yang penuh dengan aturan-aturan yang ketat dan rumit. Mereka merasa bahwa syariat Yahudi adalah syariat yang paling sempurna dan tidak perlu diubah atau diganti.

Alasan Politis

Selain alasan teologis, ada juga alasan politis yang melatarbelakangi penolakan Yahudi terhadap Nabi Muhammad. Salah satu alasan politis tersebut adalah karena mereka merasa terancam oleh kekuatan dan pengaruh Nabi Muhammad dan umat Islam yang semakin berkembang dan menyebar. Mereka khawatir bahwa keberadaan Nabi Muhammad dan umat Islam akan mengganggu kepentingan dan kedudukan mereka di tanah Arab, khususnya di Madinah, yang merupakan pusat kegiatan dan perdagangan mereka.

Kaum Yahudi di Madinah memiliki hubungan yang baik dengan kaum Quraisy di Makkah, yang merupakan musuh utama Nabi Muhammad dan umat Islam. Mereka sering bersekutu dengan kaum Quraisy untuk memerangi Nabi Muhammad dan umat Islam. Mereka juga sering berkhianat dan berbohong kepada Nabi Muhammad dan umat Islam, meskipun telah membuat perjanjian damai dengan mereka. Mereka berusaha untuk menggagalkan dakwah dan misi Nabi Muhammad dengan berbagai cara, seperti menyebarkan fitnah, propaganda, dan hasutan.

Tabel Perbandingan

Berikut adalah tabel perbandingan antara keyakinan dan sikap kaum Yahudi dan kaum Muslim terhadap Nabi Muhammad SAW:

Kaum Yahudi Kaum Muslim
Menolak Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir Menerima Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir
Menganggap Nabi Muhammad sebagai pesihir dan pendusta Menganggap Nabi Muhammad sebagai utusan dan kekasih Allah
Menganggap syariat Nabi Muhammad bertentangan dengan syariat Nabi Musa Menganggap syariat Nabi Muhammad sebagai penyempurna syariat Nabi Musa
Merasa terancam oleh kekuatan dan pengaruh Nabi Muhammad dan umat Islam Merasa bersyukur dan bangga dengan kekuatan dan pengaruh Nabi Muhammad dan umat Islam
Bersekutu dengan musuh-musuh Nabi Muhammad dan umat Islam Bersekutu dengan sahabat-sahabat Nabi Muhammad dan umat Islam
Berkhianat dan berbohong kepada Nabi Muhammad dan umat Islam Setia dan jujur kepada Nabi Muhammad dan umat Islam
BACA JUGA  Makam Nabi Ibrahim: Sejarah, Keutamaan, dan Keajaiban

Kesimpulan

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Yahudi menolak Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir karena alasan teologis dan politis. Alasan teologis adalah karena mereka berkeyakinan bahwa nabi terakhir haruslah berasal dari keturunan Nabi Ibrahim melalui jalur Nabi Ishak dan Nabi Ya’qub, bukan melalui jalur Nabi Ismail. Mereka juga menganggap bahwa syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad bertentangan dengan syariat yang telah mereka terima dari Allah melalui Nabi Musa. Alasan politis adalah karena mereka merasa terancam oleh kekuatan dan pengaruh Nabi Muhammad dan umat Islam yang semakin berkembang dan menyebar. Mereka khawatir bahwa keberadaan Nabi Muhammad dan umat Islam akan mengganggu kepentingan dan kedudukan mereka di tanah Arab, khususnya di Madinah. Oleh karena itu, mereka berusaha untuk menggagalkan dakwah dan misi Nabi Muhammad dengan berbagai cara, seperti bersekutu dengan musuh-musuh Nabi Muhammad, berkhianat, berbohong, menyebarkan fitnah, propaganda, dan hasutan.

Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang sejarah dan permasalahan yang berkaitan dengan Nabi Muhammad SAW dan kaum Yahudi. Wallahu a’lam bish-shawab.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer