Merasa deg-degan secara tiba-tiba bisa menjadi pengalaman yang mengkhawatirkan. Sensasi jantung yang berdebar kencang ini bisa terjadi tanpa peringatan dan memiliki berbagai penyebab potensial.
Penyebab Fisiologis
Deg-degan bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu atau perubahan dalam tubuh, seperti:
- Penyakit tiroid: Gangguan pada kelenjar tiroid bisa menyebabkan perubahan pada detak jantung.
- Penyakit jantung: Kelainan katup jantung atau gangguan irama jantung bisa menyebabkan sensasi berdebar.
- Kadar gula darah rendah: Hipoglikemia bisa memicu respons deg-degan.
- Anemia: Kurangnya sel darah merah dapat mempengaruhi oksigenasi dan menyebabkan jantung berdebar.
- Tekanan darah rendah: Hipotensi bisa menyebabkan jantung berusaha memompa darah lebih keras.
- Dehidrasi: Kurangnya cairan dalam tubuh bisa mempengaruhi sirkulasi dan detak jantung.
- Kurang tidur: Tidak cukup istirahat bisa menyebabkan tubuh bereaksi dengan deg-degan.
Penyebab Psikologis
Faktor psikologis juga bisa memainkan peran dalam menyebabkan jantung berdebar, termasuk:
- Stres: Tingkat stres yang tinggi bisa memicu reaksi fisik termasuk deg-degan.
- Kecemasan: Gangguan kecemasan umum atau serangan panik bisa menyebabkan jantung berdebar.
- Emosi intens: Rasa takut atau kegembiraan yang mendadak bisa menyebabkan reaksi ini.
Zat yang Dikonsumsi
Beberapa zat yang kita konsumsi bisa mempengaruhi detak jantung, seperti:
- Kafein: Konsumsi berlebihan bisa menyebabkan jantung berdebar.
- Nikotin: Merokok atau penggunaan produk tembakau lainnya bisa memicu deg-degan.
- Alkohol: Pengaruh alkohol bisa menyebabkan perubahan pada detak jantung.
- Obat-obatan: Beberapa obat, termasuk obat diet, obat penyakit jantung, dan obat asma, bisa menyebabkan jantung berdebar.
Kapan Harus Khawatir?
Meskipun banyak kasus deg-degan tidak serius dan bisa sembuh dengan sendirinya, ada situasi di mana Anda harus mencari bantuan medis:
- Sesak napas: Jika deg-degan disertai dengan kesulitan bernapas.
- Nyeri dada: Sensasi sakit atau tekanan di dada.
- Pingsan: Kehilangan kesadaran atau merasa akan pingsan.
- Denyut nadi tinggi: Jika denyut nadi melebihi 100 denyutan per menit.
Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segeralah temui dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Kesimpulan
Deg-degan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi medis hingga respons emosional. Penting untuk memperhatikan gejala lain yang mungkin muncul bersamaan dan mencari bantuan medis jika diperlukan. Mengelola stres, menjaga pola makan sehat, dan berolahraga secara teratur bisa membantu mengurangi kejadian deg-degan.