Pesawat terbang merupakan salah satu keajaiban teknologi modern yang memungkinkan kita untuk bepergian melintasi benua dalam hitungan jam. Namun, ada satu pertanyaan yang sering muncul di benak banyak orang: kenapa pesawat tidak bisa mundur? Jawabannya terletak pada desain dan fungsi mesin pesawat.
Mesin Pesawat dan Daya Dorong
Mesin pesawat dirancang untuk memberikan daya dorong ke belakang, yang mendorong pesawat ke depan. Ini adalah prinsip dasar dari hukum ketiga Newton tentang gerak: untuk setiap aksi, ada reaksi yang sama dan berlawanan. Dalam kasus pesawat, mesin mengeluarkan gas dengan kecepatan tinggi ke belakang, yang menciptakan dorongan ke depan yang memungkinkan pesawat untuk terbang.
Alasan Pesawat Tidak Bisa Mundur
-
Desain Mesin: Mesin pesawat hanya memiliki daya dorong ke belakang atau thrust. Jika thrust diaktifkan, laju pesawat akan mengarah ke depan[1].
-
Kebutuhan Alat Eksternal: Pesawat membutuhkan bantuan alat eksternal untuk mundur, seperti pushback tractor, pushback truck, atau pushback tug[1]. Alat ini menyambungkan towbar antara pesawat dan tractor, memungkinkan pesawat untuk didorong mundur dari gerbangnya di bandara.
-
Reverse Thrust: Meskipun pesawat memiliki fitur yang disebut reverse thrust, yang dapat digunakan untuk membantu pesawat melambat setelah mendarat, penggunaannya terbatas dan tidak dimaksudkan untuk manuver mundur yang signifikan[2]. Reverse thrust mengarahkan udara ke depan, bukan ke belakang, tetapi semburan udara besar yang dihasilkan dapat menyebabkan puing-puing beterbangan, sehingga tidak aman untuk digunakan saat berada di gerbang.
Kesimpulan
Dengan demikian, pesawat tidak bisa mundur sendiri karena keterbatasan desain mesin dan keamanan operasional. Proses pushback di bandara adalah solusi yang aman dan efektif untuk memindahkan pesawat dari gerbang ke taxiway. Meskipun pesawat modern dilengkapi dengan teknologi canggih, kemampuan untuk mundur secara mandiri belum menjadi bagian dari desain standar pesawat.