Mencium Hajar Aswad merupakan salah satu tradisi yang dilakukan oleh umat Islam ketika melaksanakan ibadah haji atau umrah di Ka’bah. Praktik ini memiliki akar sejarah dan keagamaan yang mendalam, terutama karena dikaitkan dengan tindakan Nabi Muhammad SAW sendiri.
Sejarah Hajar Aswad
Hajar Aswad adalah batu yang diletakkan di sudut Ka’bah dan memiliki signifikansi penting dalam Islam. Menurut beberapa hadits, batu ini diturunkan dari surga dan awalnya berwarna putih, namun warnanya berubah menjadi hitam karena dosa-dosa manusia1.
Alasan Mencium Hajar Aswad
Mengikuti Sunnah Nabi
Alasan utama mengapa umat Islam mencium Hajar Aswad adalah untuk mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW sendiri mencium batu tersebut ketika melakukan tawaf, yang merupakan salah satu ritual dalam ibadah haji3.
Simbol Ketaatan
Mencium Hajar Aswad juga merupakan simbol ketaatan kepada Allah dan pengakuan bahwa segala sesuatu yang dilakukan adalah untuk mengikuti ajaran-Nya. Hal ini diilustrasikan melalui tindakan Umar bin Khattab, yang meskipun menyadari bahwa Hajar Aswad hanyalah batu, tetap menciumnya karena Nabi Muhammad SAW telah melakukannya1.
Keutamaan Mencium Hajar Aswad
Dalam beberapa hadits, disebutkan bahwa mencium Hajar Aswad memiliki keutamaan tersendiri. Ini termasuk menjadi saksi bagi mereka yang menyentuhnya dengan benar pada hari kiamat1.
Kesimpulan
Mencium Hajar Aswad bukanlah tentang batu itu sendiri, melainkan tentang mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW dan menunjukkan ketaatan kepada ajaran Islam. Ini adalah bagian dari ibadah yang lebih luas dan memiliki makna simbolis yang mendalam bagi umat Islam di seluruh dunia.