Ads - After Header

Kenapa Makan Kurma Harus Ganjil? Ini Penjelasan dari Sisi Agama dan Kesehatan

Dwi Cahyo Ferdiansyah

Kurma adalah buah yang sangat identik dengan bulan Ramadan. Banyak umat Muslim yang memilih kurma sebagai menu berbuka puasa karena kandungan gizinya yang tinggi. Selain itu, kurma juga merupakan sunah Rasulullah SAW yang disarankan untuk dikonsumsi dalam jumlah ganjil, seperti 1, 3, 5, 7, atau 9 butir. Apa alasan di balik anjuran ini? Apakah ada manfaat khusus dari makan kurma dalam jumlah ganjil? Mari kita simak penjelasan dari sisi agama dan kesehatan berikut ini.

Alasan dari Sisi Agama

Mengonsumsi kurma dalam jumlah ganjil adalah salah satu sunah Rasulullah SAW yang telah dicontohkan dalam berbagai kesempatan. Misalnya, beliau makan tiga butir kurma saat berbuka puasa atau ketika hendak berangkat sholat Idul Fitri. Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, menerangkan salah satu keutamaan makan kurma. Barang siapa mengonsumsi tujuh butir kurma ajwah pada pagi hari, maka pada hari itu dia tidak akan terkena racun maupun sihir .

Selain itu, makan kurma dalam jumlah ganjil juga merupakan salah satu bentuk kecintaan Rasulullah SAW terhadap bilangan ganjil. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah itu ganjil dan mencintai yang ganjil" (HR Muslim). Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk mengikuti sunah Rasulullah SAW ini sebagai bentuk ketaatan dan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya.

Alasan dari Sisi Kesehatan

Mengonsumsi kurma dalam jumlah ganjil tidak hanya memiliki alasan dari sisi agama, tetapi juga dari sisi kesehatan. Beberapa penelitian medis mengungkap bahwa makan kurma dalam jumlah ganjil atau genap ternyata memberi efek berbeda pada tubuh. Berikut adalah tabel perbandingan antara makan kurma ganjil dan genap:

BACA JUGA  Gangguan Sinyal Indosat: Sebuah Tinjauan Mendalam
Jumlah Kurma Efek pada Tubuh
Ganjil Memberi energi, melindungi otak dari stres oksidatif dan peradangan, mencegah penyakit kardiovaskular
Genap Meningkatkan gula darah dan potassium, memperberat metabolisme, tidak memberi banyak energi

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa makan kurma dalam jumlah ganjil memiliki efek yang lebih menguntungkan bagi tubuh daripada makan kurma dalam jumlah genap. Hal ini karena kurma mengandung sejumlah nutrisi yang baik untuk tubuh, seperti serat, antioksidan, asam lemak, dan mineral. Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, kurma bisa menyebabkan kenaikan gula darah yang berbahaya, terutama bagi penderita diabetes. Oleh karena itu, makan kurma dalam jumlah sederhana, seperti 1, 3, atau 5 butir, sudah cukup untuk mengembalikan energi saat berbuka puasa.

Kesimpulan

Makan kurma dalam jumlah ganjil adalah sunah Rasulullah SAW yang memiliki alasan dari sisi agama dan kesehatan. Dari sisi agama, makan kurma ganjil merupakan bentuk kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya yang mencintai yang ganjil. Dari sisi kesehatan, makan kurma ganjil memberi efek yang lebih baik bagi tubuh daripada makan kurma genap, seperti memberi energi, melindungi otak, dan mencegah penyakit. Oleh karena itu, mari kita ikuti sunah Rasulullah SAW ini dengan makan kurma dalam jumlah ganjil saat berbuka puasa atau pada waktu lainnya. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Terima kasih.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer