Nabi Nuh AS adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk mengajak kaumnya yang menyembah berhala-berhala selain Allah. Namun, dakwah Nabi Nuh AS tidak diterima oleh kebanyakan kaumnya. Mereka tetap berkeras hati dan sombong dengan menyembah berhala-berhala yang bernama Wadd, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nashr.
Kaum Nabi Nuh AS tidak hanya menolak ajaran tauhid yang dibawa oleh Nabi Nuh AS, tetapi juga mengejek dan menghina beliau. Mereka menganggap Nabi Nuh AS sebagai orang yang gila dan sesat. Mereka juga menertawakan Nabi Nuh AS ketika beliau membuat bahtera atas perintah Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam surat Hud ayat 38:
وَيَصْنَعُ الْفُلْكَۗ وَكُلَّمَا مَرَّ عَلَيْهِ مَلَاٌ مِّنْ قَوْمِهٖ سَخِرُوْا مِنْهُ ۗقَالَ اِنْ تَسْخَرُوْا مِنَّا فَاِنَّا نَسْخَرُ مِنْكُمْ كَمَا تَسْخَرُوْنَۗ
Artinya: Mulailah dia (Nuh) membuat bahtera itu. Setiap kali para pemuka kaumnya berjalan melewatinya, mereka mengejeknya. Dia (Nuh) berkata, "Jika kamu mengejek kami, sesungguhnya kami pun akan mengejekmu sebagaimana kamu mengejek (kami).
Kaum Nabi Nuh AS juga berbuat jahat kepada pengikut Nabi Nuh AS yang telah beriman. Mereka mengancam, menindas, dan memboikot mereka. Mereka juga menghasut orang-orang yang lemah imannya untuk meninggalkan Nabi Nuh AS.
Akibat dari kesombongan dan kekafiran kaum Nabi Nuh AS, Allah SWT menurunkan azab berupa banjir bandang yang menenggelamkan mereka semua. Hanya Nabi Nuh AS dan pengikutnya yang selamat dengan menaiki bahtera yang telah dibuat oleh Nabi Nuh AS.
Demikianlah kisah kaum yang mengejek Nabi Nuh AS dan akhir yang buruk yang mereka terima. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari kisah ini dan tidak mengikuti jejak mereka. Amin.