Ads - After Header

Kapan Nabi Muhammad SAW Diangkat Menjadi Nabi?

Arsita Hemi Kusumastiwi

Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang sangat penting dalam sejarah Islam dan dunia. Beliau adalah pendiri agama Islam, pemimpin agama, sosial, dan politik, serta penutup para nabi. Namun, kapan sebenarnya beliau diangkat menjadi nabi? Bagaimana proses dan peristiwa yang terjadi saat itu? Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mengacu pada sumber-sumber yang terpercaya.

Latar Belakang

Nabi Muhammad SAW lahir sekitar tahun 570 M di Makkah, sebuah kota dagang di Jazirah Arab. Beliau adalah anak dari Abdullah bin Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahab, dua orang dari suku Quraisy, suku yang paling berpengaruh di Makkah. Ayah beliau meninggal sebelum beliau lahir, sedangkan ibu beliau meninggal ketika beliau berusia enam tahun. Beliau kemudian diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib, dan setelah kakeknya wafat, oleh pamannya, Abu Thalib.

Sejak kecil, Nabi Muhammad SAW menunjukkan sifat-sifat yang mulia, jujur, dan terpercaya. Beliau tidak pernah menyembah berhala, minum khamr, berjudi, atau melakukan perbuatan-perbuatan buruk lainnya yang lazim dilakukan oleh masyarakat Arab jahiliyah saat itu. Beliau juga dikenal sebagai orang yang dermawan, penyayang, dan pekerja keras. Beliau bekerja sebagai penggembala, pedagang, dan pengurus Ka’bah.

Pada usia 25 tahun, Nabi Muhammad SAW menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, seorang wanita kaya dan mulia yang lebih tua 15 tahun darinya. Khadijah adalah orang pertama yang percaya kepada beliau dan mendukung perjuangannya. Dari pernikahan ini, beliau dikaruniai enam orang anak, yaitu Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fatimah, dan Abdullah. Hanya Fatimah yang hidup sampai dewasa dan memiliki keturunan.

Wahyu Pertama

Nabi Muhammad SAW mulai mendapat wahyu pertama ketika berusia 40 tahun, pada tahun 610 M. Peristiwa ini terjadi pada bulan Ramadhan, tepatnya pada malam 17 Ramadhan, yang kemudian dikenal sebagai malam Lailatul Qadar. Beliau mendapat wahyu tersebut di Gua Hira, sebuah gua yang terletak di bukit Jabal An-Nur, sekitar 5 km dari Makkah. Beliau sering menyendiri di gua ini untuk beribadah dan merenungkan keadaan masyarakatnya yang tenggelam dalam kesesatan.

BACA JUGA  Kenapa Bulan Rajab Disebut Bulannya Allah?

Pada malam itu, beliau didatangi oleh malaikat Jibril, yang menyuruhnya membaca. Beliau menjawab bahwa beliau tidak bisa membaca. Malaikat Jibril kemudian memeluk beliau dengan sangat kuat, hingga beliau merasa sesak napas, lalu melepaskannya dan mengulangi perintahnya. Hal ini terjadi sebanyak tiga kali, sampai akhirnya malaikat Jibril membacakan ayat-ayat pertama dari surah Al-‘Alaq, yaitu:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ
اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ
الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ
عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.
Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Nabi Muhammad SAW mengulangi ayat-ayat tersebut, lalu malaikat Jibril menghilang. Beliau merasa ketakutan dan gemetar. Beliau segera pulang ke rumahnya dan meminta istrinya, Khadijah, untuk menutupinya dengan selimut. Beliau menceritakan apa yang terjadi padanya, dan mengatakan bahwa beliau khawatir akan dirinya. Khadijah menenangkan beliau dan mengatakan bahwa Allah tidak akan menghinanya, karena beliau adalah orang yang baik, yang menjaga hubungan keluarga, menolong orang yang lemah, memberi kepada orang yang membutuhkan, dan menjauhi hal-hal yang buruk.

Khadijah kemudian membawa beliau ke rumah pamannya, Waraqah bin Naufal, yang adalah seorang ahli kitab dan fasih dalam bahasa Ibrani. Waraqah mendengarkan kisah Nabi Muhammad SAW, lalu berkata bahwa malaikat yang datang kepadanya adalah malaikat yang sama yang datang kepada Nabi Musa AS. Waraqah mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir yang diutus Allah, dan bahwa beliau akan diusir oleh kaumnya. Nabi Muhammad SAW terkejut dan bertanya, "Apakah mereka akan mengusirku?" Waraqah menjawab, "Ya, tidak ada seorang pun yang datang dengan apa yang kamu bawa, kecuali dia akan ditentang dan diperangi. Jika aku masih hidup sampai hari itu, aku akan membantumu dengan sekuat tenaga."

BACA JUGA  Mengapa Allah Bershalawat untuk Nabi?

Kesimpulan

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi nabi pada usia 40 tahun, pada malam 17 Ramadhan tahun 610 M, ketika beliau mendapat wahyu pertama dari Allah melalui malaikat Jibril di Gua Hira. Wahyu tersebut berisi perintah untuk membaca dan menyebut nama Allah, yang telah menciptakan manusia dan mengajarkan mereka dengan kalam. Peristiwa ini merupakan awal dari misi Nabi Muhammad SAW untuk menyampaikan risalah Islam kepada seluruh umat manusia..

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer