Ads - After Header

Hijrah Nabi Muhammad SAW: Sebab, Proses, dan Hikmah

Arsita Hemi Kusumastiwi

Hijrah adalah perpindahan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Peristiwa ini merupakan salah satu tonggak penting dalam sejarah Islam, karena menandai awal berdirinya negara Islam pertama di dunia. Namun, apa yang menyebabkan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya hijrah? Bagaimana proses hijrah itu berlangsung? Dan apa hikmah yang dapat kita petik dari peristiwa hijrah ini? Artikel ini akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mengutip beberapa sumber terpercaya.

Sebab Hijrah Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW adalah rasul yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan risalah Islam kepada umat manusia. Beliau memulai dakwahnya di kota Mekkah, tempat kelahirannya. Namun, dakwah beliau mendapat tentangan keras dari kaum Quraisy, suku yang berkuasa di Mekkah. Kaum Quraisy tidak mau meninggalkan penyembahan berhala dan tradisi jahiliyah mereka. Mereka berusaha menghalang-halangi, menghina, menyiksa, bahkan membunuh para pengikut Nabi Muhammad SAW yang beriman.

Beberapa alasan yang menyebabkan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya hijrah ke Madinah adalah sebagai berikut :

Alasan Penjelasan
Perintah Allah SWT Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk berhijrah ke Madinah, tempat yang telah siap menerima dan melindungi beliau dan para sahabatnya. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Anfal ayat 30: Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir memikirkan tipu daya terhadapmu untuk menangkapmu, atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.
Berdakwah dan memperkuat ajaran Islam Nabi Muhammad SAW berhijrah ke Madinah dengan tujuan untuk melanjutkan dan memperluas dakwahnya, serta mendirikan negara Islam yang mengurus umatnya dan menyerukan kebenaran. Di Madinah, Nabi Muhammad SAW mendapat dukungan dari para Anshar (penduduk asli Madinah) dan Muhajirin (pendatang dari Mekkah). Beliau juga menjalin hubungan baik dengan kaum Yahudi dan kaum lainnya yang tinggal di Madinah.
Siksaan Quraisy terhadap umat Islam Nabi Muhammad SAW menyaksikan penderitaan yang dialami oleh para sahabatnya yang disiksa oleh kaum Quraisy. Beliau tidak mampu melindungi mereka di Mekkah. Oleh karena itu, beliau memerintahkan mereka untuk berhijrah ke Madinah, tempat yang lebih aman dan nyaman. Beberapa sahabat yang berhijrah ke Madinah antara lain adalah Utsman bin Affan, Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, dan lain-lain.
Serangan dan gangguan kaum Quraisy kepada Nabi Muhammad SAW Kaum Quraisy tidak hanya menyiksa para pengikut Nabi Muhammad SAW, tetapi juga berusaha membunuh beliau sendiri. Mereka merencanakan berbagai macam tipu daya, seperti mengirimkan penyihir, dukun, pembunuh bayaran, dan lain-lain. Mereka juga mengancam dan mengintimidasi keluarga dan kerabat Nabi Muhammad SAW. Salah satu contoh serangan kaum Quraisy adalah ketika mereka mengepung rumah Nabi Muhammad SAW pada malam hijrahnya.
BACA JUGA  Mengapa Nama Ayah Nabi adalah Abdullah?

Proses Hijrah Nabi Muhammad SAW

Proses hijrah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya tidaklah mudah. Mereka harus menghadapi berbagai rintangan dan bahaya, baik dari musuh maupun dari alam. Berikut adalah beberapa tahapan proses hijrah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya :

Tahapan Penjelasan
Persiapan hijrah Nabi Muhammad SAW mendapat wahyu dari Allah SWT untuk berhijrah ke Madinah. Beliau meminta izin kepada Allah SWT untuk meninggalkan kota Mekkah. Beliau juga meminta izin kepada pamannya, Abbas bin Abdul Muthalib, yang masih tinggal di Mekkah. Beliau kemudian memilih sahabatnya, Abu Bakar, untuk menjadi teman hijrahnya. Beliau juga menunjuk Ali bin Abi Thalib untuk menggantikan tidurnya di rumahnya dan mengembalikan barang-barang titipan yang ada di rumahnya kepada pemiliknya.
Keluar dari Mekkah Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar keluar dari rumah Nabi Muhammad SAW pada malam hari, ketika kaum Quraisy sedang mengepung rumah tersebut. Mereka berhasil lolos dari kepungan dengan bantuan Allah SWT, yang menurunkan laba-laba dan burung untuk menutup pintu rumah Nabi Muhammad SAW. Mereka berjalan menuju gua Tsur, yang terletak sekitar 5 km dari Mekkah. Mereka bersembunyi di gua tersebut selama tiga hari.
Menuju Madinah Setelah tiga hari bersembunyi di gua Tsur, Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar melanjutkan perjalanan mereka menuju Madinah. Mereka dibantu oleh Abdullah bin Uraiqith, seorang penyembah berhala yang ditugaskan oleh Abu Bakar untuk menjadi penunjuk jalan. Mereka juga dibantu oleh Amir bin Fuhairah, seorang budak Abu Bakar yang mengurus unta dan bekal mereka. Mereka mengambil jalan yang tidak biasa, yaitu jalan pantai, untuk menghindari kejaran kaum Quraisy. Mereka berjalan selama sekitar dua minggu, dengan berhenti di beberapa tempat, seperti Quba, tempat mereka mendirikan masjid pertama dalam Islam.
Tiba di Madinah Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar tiba di Madinah pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun pertama Hijriyah, yang bertepatan dengan 24 September 622 Masehi. Mereka disambut dengan sukacita oleh para Anshar, yang telah menantikan kedatangan mereka. Nabi Muhammad SAW kemudian memilih tempat tinggalnya di Madinah, yaitu di rumah Abu Ayyub Al-Anshari. Beliau juga membangun masjid Nabawi, yang menjadi pusat kegiatan umat Islam di Madinah.
BACA JUGA  Cobaan Allah yang Diberikan kepada Nabi Ayub: Kisah Sabar dan Syukur

Hikmah Hijrah Nabi Muhammad SAW

Hijrah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya bukanlah sekadar perpindahan tempat, tetapi juga perubahan sikap, perilaku, dan pandangan hidup. Hijrah mengajarkan kita untuk selalu berusaha, bersabar, dan bertawakkal kepada Allah SWT dalam menghadapi segala tantangan dan kesulitan. Hijrah juga mengajarkan kita untuk bersatu, berukhuwah, dan saling tolong-menolong antara sesama muslim. Hijrah juga mengajarkan kita untuk berdakwah, berjihad, dan berkontribusi dalam membangun peradaban Islam yang beradab dan bermartabat.

Beberapa hikmah yang dapat kita petik dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya adalah sebagai berikut:

  • Hijrah merupakan bentuk ketaatan dan kepatuhan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Allah SWT berfirman dalam surah An-Nisa ayat 100: _Barangsiapa yang berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di bumi ini tempat yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Peny.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer