Ads - After Header

Hijrah Nabi Muhammad: Latar Belakang, Tujuan, dan Dampaknya

Arsita Hemi Kusumastiwi

Hijrah adalah perpindahan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Hijrah merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam, karena menandai awal berdirinya negara Islam pertama di dunia. Hijrah juga menjadi titik balik dalam dakwah Nabi Muhammad SAW, dari fase yang penuh dengan kesulitan dan penindasan, menjadi fase yang lebih stabil dan berkembang.

Latar Belakang Hijrah

Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT sebagai rasul untuk menyampaikan ajaran Islam kepada seluruh umat manusia. Namun, dakwah beliau di Makkah tidak mendapat sambutan yang baik dari kaum Quraisy, yang merupakan keluarga dan suku beliau sendiri. Kaum Quraisy menolak keras ajaran tauhid yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, karena mereka masih menyembah berhala dan mengikuti tradisi nenek moyang mereka.

Kaum Quraisy tidak hanya menolak, tetapi juga melakukan berbagai upaya untuk menghalang-halangi dan menghancurkan dakwah Nabi Muhammad SAW. Mereka menghina, mencela, memboikot, memfitnah, menganiaya, bahkan berusaha membunuh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Siksaan dan gangguan kaum Quraisy terhadap umat Islam semakin menjadi-jadi, terutama setelah meninggalnya Abu Talib dan Khadijah, yang merupakan pelindung dan pendukung utama Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW kemudian mencari tempat yang lebih aman dan kondusif untuk melanjutkan dakwahnya. Beliau mendapat petunjuk dari Allah SWT untuk berhijrah ke Madinah, sebuah kota yang berjarak sekitar 450 km dari Makkah. Madinah dipilih sebagai tujuan hijrah karena memiliki beberapa keistimewaan, antara lain:

  • Penduduknya yang ramah dan bersahabat. Madinah dihuni oleh dua suku besar, yaitu Aus dan Khazraj, yang berasal dari Yaman. Mereka dikenal sebagai orang-orang yang lembut hati dan halus perasaan. Mereka juga sudah mengenal Nabi Muhammad SAW sejak sebelum diangkat menjadi rasul, karena beliau pernah mengikuti pamannya, Abu Talib, dalam perjalanan dagang ke Madinah.
  • Penduduknya yang berpengalaman berperang. Aus dan Khazraj sering terlibat dalam peperangan antarsuku, baik karena persaingan ekonomi maupun politik. Mereka juga berhadapan dengan komunitas Yahudi yang tinggal di Madinah. Pengalaman berperang ini membuat mereka memiliki kemampuan dan kesiapan untuk membela agama Islam dari serangan musuh.
  • Penduduknya yang sudah beriman. Sebagian besar penduduk Madinah sudah masuk Islam, berkat dakwah yang dilakukan oleh para sahabat yang berhijrah lebih dulu. Mereka juga sudah berbaiat kepada Nabi Muhammad SAW dalam dua peristiwa yang disebut Baiat Aqabah Pertama dan Kedua. Mereka bersedia menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin dan penasehat mereka, serta berjanji untuk melindungi dan membantunya.
  • Lokasinya yang strategis. Madinah terletak di antara dua kota besar, yaitu Makkah dan Syam (Suriah). Madinah juga memiliki sumber daya alam yang cukup, seperti air, tanah, dan pohon kurma. Madinah juga memiliki benteng alam berupa gunung-gunung dan bukit-bukit yang mengelilinginya. Lokasi Madinah ini sangat menguntungkan untuk menjaga dan mengembangkan dakwah Islam.
BACA JUGA  Silsilah Umar bin Khattab Bertemu dengan Nabi Muhammad

Tujuan Hijrah

Hijrah Nabi Muhammad SAW dan para sahabat ke Madinah tidak hanya sekadar mencari perlindungan dari ancaman kaum Quraisy, tetapi juga memiliki tujuan yang lebih besar dan mulia, yaitu:

  • Menegakkan dan menyempurnakan agama Islam. Hijrah adalah perintah Allah SWT yang harus dipatuhi oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Allah SWT berfirman dalam surah An-Nisa ayat 97:

وَمَنْ يُهَاجِرْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ يَجِدْ فِي الْاَرْضِ مُرٰغَمًا كَثِيْرًا وَّسَعَةً ۗ وَمَنْ يَّخْرُجْ مِنْ بَيْتِهٖ مُهَاجِرًا اِلَى اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ اَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا

Terjemahan: Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di bumi ini tempat yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditanggung oleh Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Dengan berhijrah, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dapat melaksanakan ibadah dan syariat Islam dengan lebih leluasa dan sempurna, tanpa gangguan dan hambatan dari kaum kafir. Mereka juga dapat menegakkan syariah Islam dalam bentuk negara dan pemerintahan yang berdasarkan Al-Quran dan Sunnah.

  • Menyebarkan dan mengembangkan dakwah Islam. Hijrah juga merupakan sarana untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat Madinah dan sekitarnya. Nabi Muhammad SAW dan para sahabat berdakwah dengan cara yang bijaksana dan santun, tanpa memaksa atau mengancam. Mereka menunjukkan akhlak dan perilaku yang mulia, serta memberikan contoh dan teladan yang baik. Mereka juga menjalin hubungan yang harmonis dan toleran dengan penduduk Madinah, baik yang muslim maupun yang non-muslim.
BACA JUGA  Nubuat Nabi Muhammad dalam Kitab Weda

Dengan cara ini, dakwah Islam semakin luas dan berkembang, tidak hanya di Madinah, tetapi juga di daerah-daerah lain, seperti Khaibar, Najd, Bahrain, Yaman, dan lain-lain. Banyak orang yang tertarik dan masuk Islam, baik dari kalangan Arab maupun non-Arab. Islam menjadi agama yang universal dan rahmat bagi seluruh alam.

Dampak Hijrah

Hijrah Nabi Muhammad SAW dan para sahabat ke Madinah membawa dampak yang sangat besar dan berpengaruh bagi perkembangan Islam, baik secara sosial, politik, ekonomi, maupun budaya. Beberapa dampak hijrah antara lain adalah:

  • Terbentuknya masyarakat Islam yang kuat dan solid. Hijrah mempersatukan umat Islam dari berbagai suku, ras, dan latar belakang. Nabi Muhammad SAW membina persaudaraan antara para muhajirin (orang-orang yang berhijrah dari Makkah) dan para anshar (orang-orang yang membantu dan menampung para muhajirin di Madinah). Beliau juga mengajarkan prinsip-prinsip keadilan, kesetaraan, toleransi, dan kerjasama dalam masyarakat Islam.

Masyarakat Islam yang kuat dan solid ini mampu menghadapi berbagai tantangan dan musuh, baik dari dalam maupun dari luar. Mereka juga mampu menyelesaikan berbagai masalah dan konflik yang muncul, dengan cara yang damai dan bijaksana.

  • Terbentuknya negara dan pemerintahan Islam pertama. Hijrah menandai awal berdirinya negara Islam pert

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer