Ads - After Header

Dakwah Sembunyi-Sembunyi Nabi Muhammad SAW: Durasi, Alasan, dan Dampaknya

Dwi Cahyo Ferdiansyah

Dakwah sembunyi-sembunyi adalah salah satu strategi yang digunakan oleh Nabi Muhammad SAW pada awal periode dakwah beliau di Mekkah. Dakwah ini dilakukan dengan cara menyampaikan ajaran Islam kepada orang-orang terdekat, seperti keluarga dan sahabat karib, tanpa diketahui oleh masyarakat jahiliyah yang masih menyembah berhala. Lalu, berapa lama dakwah sembunyi-sembunyi ini berlangsung? Mengapa Nabi Muhammad SAW memilih metode ini? Dan apa saja dampaknya bagi perkembangan Islam?

Durasi Dakwah Sembunyi-Sembunyi

Menurut sejarawan Islam, Ibnu Hisyam, dakwah sembunyi-sembunyi ini berlangsung selama tiga tahun . Dakwah ini dimulai sejak Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu pertama dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril di Gua Hira, yaitu surat Al-‘Alaq ayat 1-5. Dengan turunnya ayat-ayat ini, Nabi Muhammad SAW diangkat sebagai rasul Allah dan diperintahkan untuk menyebarkan ajaran tauhid kepada umat manusia.

Alasan Dakwah Sembunyi-Sembunyi

Ada beberapa alasan mengapa Nabi Muhammad SAW memilih dakwah sembunyi-sembunyi sebagai strategi awal dakwah beliau. Pertama, jumlah pengikut Islam saat itu masih sangat sedikit dan rentan mendapat gangguan atau ancaman dari kaum kafir Quraisy. Kedua, kondisi masyarakat Mekkah saat itu masih sangat kental dengan tradisi nenek moyang dan penyembahan berhala, sehingga ajaran tauhid yang disampaikan Nabi Muhammad SAW akan dianggap sebagai sesuatu yang asing dan mengejutkan . Ketiga, Nabi Muhammad SAW ingin mempersiapkan dan memperkuat mental serta iman para sahabatnya sebelum berdakwah secara terang-terangan.

Dampak Dakwah Sembunyi-Sembunyi

Dakwah sembunyi-sembunyi yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW memberikan beberapa dampak positif bagi perkembangan Islam. Pertama, dakwah ini berhasil menarik beberapa orang-orang terpilih yang kemudian dikenal sebagai as-sabiqunal awwalun, yaitu orang-orang yang pertama kali masuk Islam. Beberapa di antaranya adalah Khadijah istri Nabi Muhammad SAW, Zaid bin Haritsah anak angkat Nabi Muhammad SAW, Ali bin Abi Thalib sepupu Nabi Muhammad SAW, dan Abu Bakar sahabat karib Nabi Muhammad SAW. Kedua, dakwah ini membentuk komunitas Islam yang solid dan saling menguatkan satu sama lain di tengah tekanan dan tantangan dari kaum kafir. Ketiga, dakwah ini menjadi landasan bagi dakwah terang-terangan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW setelah mendapat perintah dari Allah SWT melalui surat Al-Hijr ayat 94.

BACA JUGA  Kapan Nabi Yahya Lahir dan Wafat? Sejarah dan Kisah Singkat Nabi Pembaptis

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer