Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT yang diangkat menjadi rasul pada usia 40 tahun. Beliau menerima wahyu pertama dari malaikat Jibril di Gua Hira, dan sejak saat itu beliau mulai berdakwah untuk menyebarkan ajaran Islam. Namun, dakwah beliau tidaklah mudah, karena banyak rintangan dan tantangan yang harus dihadapi, terutama dari kaum kafir Quraisy yang menentang keras ajaran tauhid yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Berapa lama Nabi Muhammad SAW berdakwah di Mekah? Menurut sumber-sumber sejarah, Nabi Muhammad SAW berdakwah di Mekah selama 13 tahun . Dakwah beliau dimulai pada tahun 610 Masehi dan berakhir pada tahun 623 Masehi saat beliau memutuskan untuk hijrah ke Madinah. Selama 13 tahun itu, Nabi Muhammad SAW telah berhasil menyebarkan ajaran Islam dan menarik banyak pengikut, meskipun jumlahnya masih sedikit dibandingkan dengan penduduk Mekah yang mayoritas masih menyembah berhala.
Bagaimana strategi dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah? Secara umum, dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah dapat dibagi menjadi dua periode, yaitu periode dakwah sembunyi-sembunyi dan periode dakwah terang-terangan. Periode dakwah sembunyi-sembunyi berlangsung selama tiga tahun pertama, di mana Nabi Muhammad SAW hanya mendakwahi orang-orang terdekatnya yang diyakini bisa merahasiakan pesan yang dibawanya. Adapun mereka yang pertama masuk Islam pada periode ini adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khathab, Ustman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin ‘Ubaidillah, Az-Zubair bin Al-Awwam, Abudurrahman bin Auf, Abu ‘Ubaidah bin Al-Jarrah, Sa’ad bin Abi Waqqash, dan Said bin Zaid. Mereka kemudian mendapat julukan As-sabiqun Al-awwalun, yaitu orang-orang yang pertama masuk Islam.
Periode dakwah terang-terangan berlangsung selama 10 tahun berikutnya, di mana Nabi Muhammad SAW mendapat perintah dari Allah SWT untuk menyampaikan ajaran Islam secara luas kepada seluruh penduduk Mekah. Hal ini tertulis dalam Surat Al-Hijr ayat 94:
فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ
Artinya: Maka sampaikanlah dengan terang apa yang diperintahkan (kepada-Mu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.
Pada periode ini, Nabi Muhammad SAW lebih banyak menggunakan metode dakwah lisan, seperti berkhutbah di depan Ka’bah, mengajak dialog kaum Quraisy, dan mengirim utusan ke berbagai suku Arab. Nabi Muhammad SAW juga menggunakan metode dakwah tulisan, seperti menulis surat-surat kepada para raja dan pemimpin dunia, seperti Kisra, Qaisar, Muqauqis, Najasyi, dan lain-lain. Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga menggunakan metode dakwah perbuatan, seperti menunjukkan akhlak mulia, membantu orang-orang yang membutuhkan, dan bersikap adil kepada semua orang.
Meskipun Nabi Muhammad SAW telah berdakwah dengan berbagai cara, namun dakwah beliau masih mendapat penolakan dan penganiayaan dari kaum kafir Quraisy. Mereka berusaha menghalang-halangi, menghina, mencela, memboikot, menyerang, dan bahkan berkomplot untuk membunuh Nabi Muhammad SAW. Namun, Nabi Muhammad SAW tetap bersabar dan tawakkal kepada Allah SWT, dan tidak pernah berhenti berdakwah sampai akhirnya beliau mendapat izin untuk hijrah ke Madinah.
Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW berdakwah di Mekah selama 13 tahun, dengan menggunakan berbagai strategi dakwah yang sesuai dengan kondisi dan situasi masyarakat Mekah saat itu. Dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah memiliki karakteristik yang berbeda dengan dakwah di Madinah, karena ada perbedaan kultur, tantangan, dan tujuan dakwah di antara keduanya. Dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah lebih menekankan pada aspek ketuhanan, yaitu mengajak orang-orang untuk bertauhid dan meninggalkan penyembahan berhala. Dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah merupakan contoh dakwah yang penuh dengan kesabaran, keteguhan, dan keikhlasan dalam menyampaikan risalah Allah SWT.