Balita yang cepat bicara tentu menjadi kebanggaan bagi orang tua. Namun, tidak semua balita memiliki kemampuan berbicara yang sama. Ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi perkembangan bicara balita, seperti kelainan perkembangan bahasa atau bicara, gangguan pendengaran, disabilitas intelektual, atau minimnya komunikasi dengan orang tua.
Jika Anda ingin membantu balita Anda agar cepat bicara, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan di rumah. Cara-cara ini tidak hanya bermanfaat untuk merangsang kemampuan berbicara balita, tetapi juga untuk meningkatkan ikatan batin antara Anda dan balita Anda. Berikut adalah beberapa cara mudah dan menyenangkan untuk membantu balita cepat bicara:
1. Mengajak Balita Berkomunikasi
Cara pertama dan paling penting adalah mengajak balita berkomunikasi sejak ia baru lahir. Hal ini dilakukan untuk merangsang indra pendengarannya sejak dini. Ajaklah balita berbincang mengenai apa saja, misalnya tentang kegiatan Anda sepanjang hari, tentang benda-benda di sekitar, atau tentang perasaan Anda. Jangan lupa beri perhatian kepada balita dengan menatapnya saat ia mulai mengoceh. Buatlah diri Anda seekspresif mungkin untuk memancing respons gelak tawa balita dan suara khas bayi yang menggemaskan.
2. Membaca Bersama
Membaca bersama adalah cara yang efektif untuk meningkatkan kosakata dan memberikan stimulasi agar balita cepat bicara. Anda bisa mulai dengan membacakan buku-buku sederhana yang lebih banyak memuat gambar daripada cerita. Tunjukkan gambar-gambar tersebut kepada balita dan sebutkan nama-nama benda, warna, atau bentuknya. Ajukan juga pertanyaan-pertanyaan sederhana kepada balita, misalnya "Ini apa?" atau "Warnanya apa?". Biarkan balita mencoba menjawab dengan kata-kata atau isyarat .
3. Bermain Sambil Belajar
Bermain adalah cara paling ampuh untuk merangsang anak bicara. Anda bisa membacakan dongeng dengan berbagai macam jenis cerita sebelum tidur dan saat waktu luang. Ketika balita mulai bosan, Anda bisa mengajaknya bermain dengan gambar-gambar pada flash card, puzzle, atau benda-beda lain yang memiliki bentuk dan gambar menarik. Ajak juga balita memainkan berbagai jenis permainan anak, seperti tebak-tebakan anggota tubuh dengan menanyakan di mana letak hidung, mata, kuping, dan mulut .
4. Bernyanyi Bersama
Anak-anak umumnya menyukai musik dan gerakan. Ketika mendengarkan lagu untuk anak-anak, seperti "Bintang Kecil" atau "Topi Saya Bundar", balita belajar tentang irama, bahasa, dan dunia di sekitarnya. Cobalah nyanyikan lagu bersama-sama sebagai cara mengajari balita berbicara. Contohnya adalah dengan Anda menyanyikan "Topi saya…" dan biarkan balita menyebutkan lirik terakhir, yaitu "Bundar." Anda juga bisa mengajak balita menirukan gerakan-gerakan yang sesuai dengan lagu, seperti mengangkat tangan, menepuk-nepuk, atau melompat-lompat .
5. Ajak Balita Bersosialisasi
Banyak sekali alasan di balik balita terlambat bicara. Salah satu yang sering terjadi adalah balita malu dan takut jika bertemu orang baru yang jarang ia jumpai. Oleh karena itu, ajaklah balita bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya, seperti keluarga, tetangga, atau teman-teman sebaya. Dengan begitu, balita akan terbiasa berinteraksi dengan orang lain dan belajar berbagai macam bahasa dan ekspresi. Anda juga bisa mengikutsertakan balita dalam kegiatan-kegiatan sosial, seperti bermain di taman, mengunjungi tempat-tempat menarik, atau menghadiri acara-acara khusus .
6. Lakukan Terapi
Jika balita Anda masih belum bisa bicara sama sekali atau hanya bisa mengucapkan beberapa kata sederhana di usia 2 tahun, sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli terapi bicara. Mungkin ada masalah kesehatan yang mendasari keterlambatan bicara balita Anda, seperti gangguan pendengaran, autisme, atau sindrom Down. Dokter atau ahli terapi bicara akan melakukan pemeriksaan dan evaluasi untuk menentukan penyebab dan tingkat keterlambatan bicara balita Anda. Kemudian, mereka akan memberikan terapi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi balita Anda .