Pemondokan jemaah haji merupakan aspek penting dalam penyelenggaraan ibadah haji yang memerlukan perencanaan dan pengaturan yang matang. Berikut adalah informasi terbaru dan relevan mengenai sistem pemondokan jemaah haji yang diterapkan di Makkah.
Sistem Zonasi Pemondokan
Pemondokan jemaah haji di Makkah kini dikelola dengan sistem zonasi. Sistem ini memudahkan petugas dalam memahami karakteristik jemaah sesuai dengan asalnya, serta memastikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Sektor Pemondokan
Jamaah haji Indonesia ditempatkan dalam lima sektor pemondokan di Makkah, yang masing-masing berada di wilayah dengan hotel yang berbeda:
- Sektor 1: Untuk jemaah dari Embarkasi Surabaya (SUB) dan Lombok (LOP).
- Sektor 2: Untuk jemaah dari Embarkasi Batam (BTH) dan Makassar (UPG).
- Sektor 3: Untuk jemaah dari Jakarta Pondok Gede (JKG), Palembang (PLM), Banda Aceh (BTJ), dan Medan (MES).
- Sektor 4: Untuk jemaah dari Solo (SOC), Padang (PDG), Banjarmasin (BDJ), dan Balik Papan (BPN).
- Sektor 5: Untuk jemaah dari Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS).
Lima sektor ini mencakup hotel-hotel yang terletak di wilayah Mahbas Jin, Jarwal, Raudhah, Syisyah, dan Misfalah.
Jarak Pemondokan dari Masjidil Haram
Jarak pemondokan dari Masjidil Haram bervariasi, dengan sektor terjauh berada pada jarak 4,2 kilometer dan sektor terdekat hanya 850 meter dari Masjidil Haram.
Fasilitas Akomodasi
Fasilitas akomodasi untuk jemaah haji telah disiapkan dengan baik, termasuk kamar yang dilengkapi dengan AC, wastafel, toilet duduk, meja, dan lemari. Setiap lantai juga dilengkapi dengan mesin cuci untuk kemudahan jemaah.
Dengan sistem zonasi dan pembagian sektor yang efektif, diharapkan pemondokan jemaah haji dapat memberikan kenyamanan dan memudahkan jemaah dalam melaksanakan ibadah haji.