Indonesia, sebagai negara dengan jumlah pemeluk Islam terbesar di dunia, menghadapi tantangan unik dalam mengatur keberangkatan jemaah haji ke Tanah Suci. Pada tahun 2019, antrean haji sudah cukup panjang, dan situasi pandemi COVID-19 yang berlangsung selama beberapa tahun berikutnya hanya menambah kompleksitas masalah ini.
Situasi Antrean Haji 2019
Pada tahun 2019, Indonesia diberikan kuota haji sekitar 211 ribu jemaah. Namun, jumlah pendaftar haji sudah lebih dari lima juta, yang berarti banyak calon jemaah harus menunggu giliran mereka untuk berangkat haji, dengan waktu antrean yang bisa mencapai puluhan tahun.
Dampak Pandemi pada Antrean Haji
Selama pandemi, kuota haji sempat dikurangi menjadi hanya sekitar 100 ribu jemaah pada musim haji 1443 H/2022 M. Ini tentu saja memperpanjang waktu antrean bagi mereka yang sudah mendaftar.
Cara Mengetahui Estimasi Keberangkatan
Untuk membantu calon jemaah mengetahui estimasi keberangkatan mereka, Kementerian Agama Indonesia telah meluncurkan aplikasi Pusaka. Aplikasi ini memungkinkan jemaah untuk memeriksa perkiraan waktu keberangkatan mereka dengan memasukkan nomor porsi yang diberikan saat pendaftaran.
Perkiraan Lama Antrean per Daerah
Berikut adalah perkiraan lama antrean haji per daerah di Indonesia berdasarkan data terbaru:
- Aceh: 33 tahun
- Sumatera Utara: 21 tahun
- Sumatera Barat: 24 tahun
- Riau: 26 tahun
- Jambi: 32 tahun
- Sumatera Selatan: 23 tahun
- Lampung: 23 tahun
- DKI Jakarta: 28 tahun
- Jawa Tengah: 32 tahun
- D.I. Yogyakarta: 33 tahun
- Jawa Timur: 34 tahun
- Bali: 28 tahun
- Nusa Tenggara Barat: 36 tahun
- Nusa Tenggara Timur: 23 tahun
- Kalimantan Tengah: 27 tahun
- Kalimantan Selatan: 38 tahun
- Sulawesi Utara: 17 tahun
- Sulawesi Tengah: 23 tahun
- Sulawesi Tenggara: 27 tahun
- Papua: 25 tahun
- Bangka Belitung: 28 tahun
- Banten: 27 tahun
- Gorontalo: 17 tahun
- Kepulauan Riau: 23 tahun
- Kota Bengkulu: 33 tahun
- Kab. Bengkulu Utara: 21 tahun
Kesimpulan
Antrean haji di Indonesia merupakan salah satu yang terpanjang di dunia, mencerminkan tingginya minat masyarakat untuk menunaikan ibadah haji. Meskipun ada tantangan, pemerintah terus berupaya memberikan solusi inovatif seperti aplikasi Pusaka untuk memudahkan calon jemaah haji dalam mempersiapkan perjalanan suci mereka. Dengan informasi yang tepat dan perencanaan yang baik, calon jemaah haji dapat mengatur harapan dan persiapan mereka untuk ibadah haji di masa depan.