Nabi Muhammad SAW memulai dakwah Islam dengan metode yang bijaksana dan penuh hikmah. Berikut adalah ringkasan dari cara beliau menyebarkan Islam pada masa awal dakwah:
Periode Mekkah
Di Mekkah, dakwah dimulai secara sembunyi-sembunyi karena kondisi sosial yang tidak mendukung. Masyarakat Mekkah saat itu sangat taat pada tradisi penyembahan berhala dan memiliki kesetiaan kuat terhadap leluhur mereka[1]. Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW fokus pada pengajaran tentang keesaan Tuhan untuk membangun fondasi tauhid[1].
Strategi Dakwah
- Pendidikan dan Pembinaan: Nabi Muhammad SAW memberikan pendidikan tentang ketuhanan dan membangun karakter umat.
- Dakwah Rahasia: Untuk menghindari konflik, dakwah dilakukan secara rahasia kepada individu yang dipercaya.
- Pembinaan Keyakinan: Mengingat kondisi masyarakat Mekkah, penekanan diberikan pada pembinaan keyakinan akan satu Tuhan[1].
Periode Madinah
Setelah hijrah ke Madinah, dakwah menjadi lebih terbuka dan sistematis. Nabi Muhammad SAW membangun Masjid Quba’ dan Masjid Nabawi sebagai pusat kegiatan dakwah[1].
Substansi Dakwah di Madinah
- Pembinaan Akidah: Mengajarkan tentang kepercayaan dan ibadah dalam Islam.
- Ukhuwah Islamiyah: Membangun persaudaraan dan kesatuan di antara umat Islam.
- Kaderisasi: Mempersiapkan kader-kader untuk mempertahankan dan menyebarkan dakwah.
- Perjanjian dengan Kaum Lain: Membuat perjanjian dengan kaum Yahudi dan lainnya untuk memperkokoh posisi Muslimin[1].
Dakwah Nabi Muhammad SAW berlangsung selama 23 tahun, dengan 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah. Beliau berhasil menyebarkan Islam dengan pendekatan yang sesuai dengan kondisi sosial dan budaya setempat.