Ads - After Header

Apa Sih Akultur Budidaya Perikanan?

Dwi Cahyo Ferdiansyah

Akultur budidaya perikanan, atau yang lebih dikenal dengan akuakultur, adalah praktik pemeliharaan dan penangkaran berbagai macam hewan atau tumbuhan perairan yang menggunakan air sebagai komponen pokoknya[4]. Ini termasuk kegiatan seperti budidaya ikan, udang, tiram, dan rumput laut. Dengan memanfaatkan ruang tiga dimensi (panjang, lebar, dan dalam atau volume air), akuakultur memungkinkan pemanfaatan ruang yang sangat luas, mengikuti prinsip "the sky is the limits"[1].

Pengembangan Akuakultur di Indonesia

Indonesia, dengan potensi sumberdaya ikan dan perairan yang belum dimanfaatkan secara optimal, memiliki peluang besar dalam pengembangan akuakultur untuk kemakmuran rakyat[1]. Program studi Akuakultur di universitas-universitas di Indonesia, seperti Departemen Perikanan UGM, berkomitmen untuk mengembangkan ilmu dan teknologi budidaya perikanan. Visi mereka adalah menciptakan lulusan yang profesional, bermoral, dan berkompetensi tinggi di bidang ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat[1].

Tujuan dan Misi

Tujuan dari program studi Akuakultur adalah menyelenggarakan pendidikan yang produktif, bermutu, efisien, dan akuntabel. Dengan kurikulum yang tepat, dosen yang kompeten, fasilitas yang memadai, dan situasi yang kondusif, diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang:

  • Profesional, inovatif, mandiri, dan kompeten baik sebagai peneliti, pendidik, penyuluh, maupun pengusaha yang tangguh.
  • Memiliki jiwa kepemimpinan dan manajerial yang mampu mengembangkan dan mengelola IPTEK, wilayah, usaha, dan masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan usaha budidaya perikanan[1].

Mata Kuliah dan Keahlian

Mahasiswa jurusan Akuakultur akan dibekali dengan pengetahuan tentang perairan, termasuk pemeliharaan, penangkaran, dan pengembangbiakan biota perairan laut maupun air tawar seperti ikan, udang, tiram, rumput laut, dan sebagainya[2]. Mereka juga akan mempelajari tentang kualitas air dan wadah, serta aspek kelestarian lingkungan.

BACA JUGA  Kenapa Darah Haid Keluar Banyak?

Metode dan Teknologi dalam Akuakultur

Akultur budidaya perikanan menggabungkan tradisi dan teknologi untuk meningkatkan produksi ikan secara efisien dan berkelanjutan[3]. Metode ini telah lama dilakukan oleh masyarakat nelayan dan petani ikan sebagai alternatif untuk meningkatkan produksi ikan. Dari segi tekniknya, budidaya dikelompokkan menjadi budidaya air tawar, air payau, dan budidaya air laut. Selain itu, terdapat juga pembagian berdasarkan intensitas, yaitu budidaya intensif, semi intensif, dan ekstensif[5].

Kesimpulan

Akuakultur merupakan sektor yang sangat penting dan memiliki potensi besar di Indonesia. Dengan pendekatan yang tepat dalam pendidikan, penelitian, dan penerapan teknologi, akuakultur dapat menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memanfaatkan sumber daya perairan Indonesia secara optimal. Keterlibatan aktif dari berbagai pihak, termasuk universitas, peneliti, dan pemerintah, akan sangat menentukan keberhasilan pengembangan akuakultur di masa depan.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer