Ads - After Header

Apa Penyebab Maag pada Balita?

Dwi Cahyo Ferdiansyah

Maag pada balita, atau yang sering disebut dengan dyspepsia, adalah kondisi yang ditandai dengan gejala seperti nyeri ulu hati, perut kembung, dan gangguan pencernaan lainnya. Meskipun kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dewasa, balita juga dapat mengalami maag dengan gejala yang serupa. Berikut adalah informasi terbaru dan relevan mengenai penyebab maag pada balita.

Penyebab Umum Maag pada Balita

Maag pada balita umumnya disebabkan oleh gangguan fungsi saluran pencernaan, yang bisa mencakup:

  • Fungsi pengosongan lambung yang lebih lambat.
  • Peradangan pada saluran pencernaan.

Beberapa faktor yang dapat memicu gejala maag pada balita adalah:

  • Makan terlalu cepat.
  • Makan dengan potongan atau suapan yang terlalu besar.
  • Konsumsi makanan bertekstur keras.
  • Konsumsi makanan tinggi lemak.
  • Konsumsi makanan pedas.
  • Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti antibiotik, aspirin, dan ibuprofen.
  • Terpapar asap rokok secara terus-menerus.

Selain itu, infeksi bakteri Helicobacter pylori juga bisa menjadi penyebab maag pada balita, yang dapat terjadi akibat konsumsi makanan dan air minum yang tidak higienis serta kebiasaan tidak mencuci tangan setelah dari kamar mandi atau sebelum makan.

Gejala Maag pada Balita

Gejala maag pada balita seringkali mirip dengan gejala pada orang dewasa, namun perlu diperhatikan lebih lanjut karena balita mungkin belum dapat menyampaikan keluhan mereka dengan jelas. Beberapa gejala yang umum adalah:

  • Mudah kenyang meski baru makan sedikit.
  • Perut terasa sangat penuh setelah makan.
  • Nyeri atau perih di bagian ulu hati.
  • Perut terasa kembung.
  • Tidak nafsu makan.
  • Sering sendawa.
  • Sering kentut.
  • Mual.
  • Muntah.

Pencegahan dan Penanganan Maag pada Balita

Untuk mencegah dan mengatasi maag pada balita, ada beberapa langkah yang bisa diambil:

  • Ajarkan anak untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin.
  • Pastikan makanan yang dikonsumsi anak sudah benar-benar bersih dan dimasak hingga matang.
  • Pastikan air yang diminum anak bersih dan aman untuk dikonsumsi.
  • Awasi anak agar tidak makan dengan potongan atau suapan yang terlalu besar.
  • Ajari anak untuk mengunyah makanannya hingga halus sebelum menelannya.
  • Hindari memberi anak makanan yang pedas, mengandung kafein, atau yang mengandung banyak lemak jenuh.
  • Jauhkan anak dari paparan asap rokok.
  • Jangan memberi anak obat-obatan OAINS, seperti ibuprofen, tanpa resep dari dokter.
BACA JUGA  Kekurangan Oksigen pada Balita: Dampak dan Penanganan

Dengan memahami penyebab dan gejala maag pada balita serta menerapkan langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang tepat, kita dapat membantu mengurangi risiko maag pada balita dan mendukung tumbuh kembang mereka yang sehat.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer