Ads - After Header

Apa Penyebab Balita Jalan Jinjit?

Arsita Hemi Kusumastiwi

Jalan jinjit adalah kebiasaan berjalan dengan menggunakan ujung jari kaki. Kebiasaan ini umum terjadi pada balita, terutama saat mereka sedang belajar berjalan. Namun, apakah jalan jinjit normal atau menunjukkan adanya masalah kesehatan?

Jalan Jinjit sebagai Fase Tumbuh Kembang

Menurut Cleveland Clinic, pada usia 5 tahun, sekitar 2 persen dari anak-anak yang sedang berkembang biasanya masih berjalan jinjit. Jalan jinjit bisa menjadi bagian dari proses eksplorasi dan pengembangan keterampilan motorik mereka. Anak-anak mungkin berjalan jinjit karena merasa lebih mudah untuk menjaga keseimbangan, meniru apa yang orang lain lakukan, atau sekadar merasa hal itu menyenangkan.

Jalan jinjit juga bisa menjadi stimulasi sensorik bagi balita, yang membantu mereka merasakan sensasi berbeda di kaki mereka. Selama anak tumbuh dan berkembang secara normal, jalan jinjit tidak perlu dikhawatirkan. Kebanyakan anak akan mengatasi kebiasaan ini seiring berjalannya waktu.

Jalan Jinjit sebagai Tanda Masalah Kesehatan

Meski umumnya normal, ada juga beberapa kondisi medis yang bisa menjadi penyebab balita jalan jinjit, antara lain:

  • Tendon Achilles pendek. Tendon ini merupakan tendon yang menghubungkan otot kaki bagian bawah ke bagian belakang tulang tumit. Jika tendon ini terlalu pendek, tentu dapat mencegah tumit menyentuh tanah.
  • Kelumpuhan otak. Berjalan jinjit bisa disebabkan oleh gangguan gerakan, tonus otot, atau postur tubuh yang disebabkan oleh cedera atau perkembangan abnormal pada bagian otak yang belum matang yang mengontrol fungsi otot. Kondisi ini juga kerap disebut dengan cerebral palsy.
  • Distrofi otot. Berjalan jinjit terkadang terjadi pada penyakit genetik di mana serat otot sangat rentan terhadap kerusakan dan melemah seiring berjalannya waktu. Diagnosis ini lebih mungkin terjadi jika anak awalnya berjalan normal sebelum mulai berjalan jinjit.
  • Autisme. Berjalan jinjit juga dikaitkan dengan gangguan spektrum autisme, yang memengaruhi kemampuan anak untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
BACA JUGA  Mengapa Permasalahan Bullying Berada di Kalangan Remaja

Jika balita terus berjalan jinjit setelah usia 2 tahun atau jika Anda memperhatikan bahwa mereka hampir selalu berjalan dengan cara ini, ada baiknya untuk berkonsultasi kepada dokter untuk mengetahui penyebabnya. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, atau tes genetik untuk menyingkirkan kemungkinan adanya kondisi medis yang mendasari.

Cara Mengatasi Jalan Jinjit pada Balita

Jika jalan jinjit pada balita disebabkan oleh kebiasaan, maka Anda bisa mencoba beberapa cara berikut untuk mengatasinya:

  • Memberi pujian. Beri pujian atau hadiah kecil kepada anak ketika mereka berjalan dengan cara normal. Hal ini bisa memberi motivasi kepada anak untuk mengubah kebiasaannya.
  • Memberi contoh. Tunjukkan kepada anak cara berjalan yang benar dengan menggunakan tumit. Ajak anak untuk meniru cara Anda berjalan dan beri penguatan positif.
  • Memberi latihan. Ajak anak untuk melakukan latihan yang melibatkan tumit, seperti berlari, melompat, atau menendang bola. Latihan ini bisa membantu menguatkan otot kaki dan meningkatkan fleksibilitas tendon.
  • Memberi alas kaki yang nyaman. Pilihkan alas kaki yang nyaman dan sesuai ukuran untuk anak. Hindari alas kaki yang terlalu sempit, licin, atau berhak tinggi. Alas kaki yang tepat bisa membantu anak berjalan dengan lebih stabil dan aman.

Jika jalan jinjit pada balita disebabat oleh kondisi medis, maka dokter mungkin akan memberikan penanganan yang sesuai, seperti:

  • Terapi fisik. Terapi fisik bisa membantu mengurangi ketegangan otot, meningkatkan fleksibilitas tendon, dan memperbaiki cara berjalan anak. Terapi ini bisa melibatkan peregangan, pijat, atau latihan khusus.
  • Terapi okupasi. Terapi okupasi bisa membantu anak mengembangkan keterampilan motorik dan sensorik yang dibutuhkan untuk berjalan dengan normal. Terapi ini bisa melibatkan permainan, aktivitas, atau alat bantu yang sesuai dengan kebutuhan anak.
  • Terapi perilaku. Terapi perilaku bisa membantu anak mengubah kebiasaan berjalan jinjit dengan memberikan penguatan positif, umpan balik, atau hadiah. Terapi ini bisa melibatkan orang tua, guru, atau terapis.
  • Obat-obatan. Obat-obatan bisa membantu mengatasi kondisi medis yang menyebabkan jalan jinjit, seperti kelumpuhan otak atau distrofi otot. Obat-obatan ini bisa berupa obat oral, suntikan, atau infus.
  • Operasi. Operasi bisa menjadi pilihan terakhir jika jalan jinjit tidak membaik dengan terapi lain. Operasi bisa melibatkan pemotongan atau pemanjangan tendon Achilles, perbaikan struktur tulang, atau penanaman pompa obat di sumsum tulang belakang.
BACA JUGA  Dampak Gaya Hidup Materialisme pada Remaja

Kesimpulan

Jalan jinjit pada balita bisa menjadi fase normal dari tumbuh kembang atau tanda adanya masalah kesehatan. Jika balita terus berjalan jinjit setelah usia 2 tahun atau jika Anda khawatir dengan kondisi mereka, segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Jangan biarkan jalan jinjit mengganggu perkembangan dan kesehatan balita Anda.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer