Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, di mana umat Islam di seluruh dunia berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam. Selama bulan ini, umat Islam berusaha untuk meningkatkan ibadah dan spiritualitas mereka. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah mengenai hukum mendengar musik, termasuk musik Islami, selama bulan Ramadhan.
Tinjauan Hukum
Menurut beberapa sumber, mendengarkan musik pada dasarnya adalah mubah atau diperbolehkan dalam Islam, dan tidak membatalkan puasa selama tidak disertai dengan kemaksiatan[1]. Dalam konteks Ramadhan, mendengarkan musik, termasuk musik Islami, tidak termasuk dalam hal-hal yang dapat membatalkan puasa[3].
Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin menyatakan bahwa tidak ada nash Alquran maupun hadis Nabi Saw. yang secara jelas menghukumi musik. Beliau juga menambahkan bahwa mendengarkan musik bisa dianggap halal jika mengandung pesan kebaikan[2].
Pandangan Ulama
Para ulama memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai hukum mendengarkan musik. Sebagian menganggapnya makruh atau tidak disukai, sebagian lagi mengharamkannya, dan ada pula yang membolehkannya. Imam Al-Ghazali, Imam Alharamain, Abu Bakar bin Al’arabi, dan Imam Arrafi’i termasuk dalam kelompok yang membolehkan mendengarkan musik[2].
Musik Islami
Musik Islami seringkali mengandung lirik yang menginspirasi dan memotivasi untuk kebaikan, serta mengingatkan pada nilai-nilai Islam. Oleh karena itu, mendengarkan musik Islami pada bulan Ramadhan bisa dianggap sebagai sesuatu yang positif, selama tidak mengganggu ibadah dan konsentrasi dalam berpuasa.
Kesimpulan
Mendengarkan musik Islami selama bulan Ramadhan tidak membatalkan puasa dan diperbolehkan selama tidak disertai dengan perbuatan yang dilarang dalam Islam. Namun, penting untuk diingat bahwa Ramadhan adalah waktu untuk refleksi dan ibadah, sehingga sebaiknya menghindari hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian dari tujuan tersebut.
