Ads - After Header

Abdullah bin Ubay: Wajah Kemunafikan di Zaman Nabi

Arsita Hemi Kusumastiwi

Abdullah bin Ubay dikenal sebagai sosok munafik di zaman Rasulullah SAW. Meskipun secara lisan ia mengaku beriman kepada Allah SWT, namun hatinya menyimpan kemunafikan.

Latar Belakang

Abdullah bin Ubay merupakan pemimpin dari Bani Khazraj dan dianggap sebagai pemimpin di kota Madinah sebelum kedatangan Muhammad SAW. Ia memiliki ambisi untuk menjadi penguasa Madinah, namun kedatangan Rasulullah SAW mengubah segalanya.

Kisah Kemunafikan

Kemunafikan Abdullah bin Ubay terungkap melalui berbagai tindakannya yang bertentangan dengan ajaran Islam. Ia dikenal sering melakukan upaya pecah belah dan menyebarkan fitnah terhadap Nabi Muhammad SAW. Kisahnya menjadi salah satu sebab turunnya ayat dalam Al-Qur’an yang mengecam perilaku munafik.

Ayat Al-Qur’an tentang Munafik

Allah SWT berfirman dalam surat At Taubah ayat 68 tentang ancaman bagi orang-orang munafik dengan neraka Jahanam:

$$
وَعَدَ اللّٰهُ الْمُنٰفِقِيْنَ وَالْمُنٰفِقٰتِ وَالْكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ هِيَ حَسْبُهُمْ ۚوَلَعَنَهُمُ اللّٰهُ ۚوَلَهُمْ عَذَابٌ مُّقِيْمٌ
$$

Artinya: "Allah telah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan serta orang-orang kafir dengan neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah (neraka) itu bagi mereka. Allah melaknat mereka. Bagi mereka azab yang kekal."

Hadits tentang Munafik

Rasulullah SAW memperingatkan umat Islam untuk menjauhi sifat munafik. Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda:

"Ada empat tanda, jika seseorang memiliki empat tanda ini, maka ia disebut munafik tulen. Jika ia memiliki salah satu tandanya, maka dalam dirinya ada tanda kemunafikan sampai ia meninggalkan perilaku tersebut, yaitu: jika diberi amanat, khianat; jika berbicara, dusta; jika membuat perjanjian, tidak dipenuhi; jika berselisih, dia akan berbuat zalim." (HR Muslim).

BACA JUGA  Doa: Kekuatan Spiritual dalam Kehidupan Sehari-hari

Kesimpulan

Kisah Abdullah bin Ubay mengingatkan kita tentang bahaya kemunafikan dan pentingnya menjaga keikhlasan dalam beriman. Sebagai umat Islam, kita diajak untuk selalu introspeksi diri dan menjauhi sifat-sifat yang dapat mengarah pada kemunafikan.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer