Islam memberikan penghormatan yang besar kepada Nabi Isa AS, yang dikenal dalam tradisi Kristen sebagai Yesus. Dalam konteks Islam, beliau dianggap sebagai salah satu nabi terpenting dan dihormati sebagai utusan Allah SWT yang membawa ajaran yang sama dengan nabi-nabi sebelumnya.
Latar Belakang Sejarah
Asal-usul Nama
Nama "Yesus" berasal dari bahasa Yunani, yaitu Iesous. Nama ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin menjadi Iesus. Ketika Alkitab diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, nama Iesus diubah menjadi "Jesus". Oleh karena itu, dalam bahasa Inggris, Nabi Isa disebut sebagai Jesus.
Perbedaan Pandangan
Dalam Islam, Nabi Isa AS tidak dianggap sebagai Tuhan atau bagian dari konsep Trinitas, seperti yang dipercayai dalam agama Kristen. Bagi umat Islam, Nabi Isa AS adalah seorang manusia biasa yang diberi keistimewaan dan kekuatan oleh Allah SWT untuk menyampaikan pesan-Nya.
Peran dan Kedudukan Nabi Isa dalam Islam
Nabi Isa sebagai Utusan Allah
Dalam Al-Quran, Nabi Isa AS disebut sebagai hamba Allah (abdullah), nabi, dan rasul. Allah SWT mengajarinya Taurat, memberinya Injil, dan membantunya dengan Roh Kudus. Nabi Isa AS dihormati di dunia ini dan di akhirat, dan diciptakan dari debu seperti halnya Adam AS.
Mukjizat Nabi Isa
Nabi Isa AS dikenal karena mukjizat-mukjizat yang diberikan Allah SWT kepadanya, termasuk kelahirannya dari seorang perawan, Maryam AS. Al-Quran menyatakan bahwa Nabi Isa AS adalah Kalimatullah (Firman Allah) dan memiliki kemampuan untuk melakukan mukjizat, seperti menyembuhkan orang buta dan menghidupkan orang mati.
Kesamaan dan Perbedaan Nabi Isa dan Yesus
Kesamaan
Baik Al-Quran maupun Injil menggambarkan Nabi Isa AS dengan beberapa kesamaan, seperti kelahiran dari seorang perawan, kemampuan melakukan mukjizat, dan kedudukannya sebagai utusan Allah.
Perbedaan
Meskipun ada kesamaan, terdapat perbedaan yang signifikan dalam deskripsi Nabi Isa AS dan Yesus dalam Al-Quran dan Injil. Misalnya, Al-Quran menolak konsep penyaliban dan keilahian Yesus, sementara Injil menggambarkan Yesus sebagai Mesias dan Tuhan.
Kesimpulan
Dalam Islam, Nabi Isa AS disebut Yesus karena pengaruh sejarah dan terjemahan kitab suci. Namun, pemahaman tentang beliau sangat berbeda antara Islam dan Kristen. Islam menghormati Nabi Isa AS sebagai salah satu nabi terbesar, tetapi menolak klaim keilahian yang dikaitkan dengan Yesus dalam tradisi Kristen.