Doa Qunut adalah bagian dari praktik ibadah dalam Islam yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu selama shalat. Secara khusus, doa Qunut Maghrib telah menjadi topik diskusi di kalangan umat Islam, dengan berbagai pendapat dari ulama tentang praktik ini.
Pengertian Doa Qunut
Kata "Qunut" memiliki berbagai arti dalam bahasa Arab, termasuk berdiri, tunduk, taat, dan doa. Dalam konteks ibadah, Qunut merujuk pada doa yang dibaca pada saat tertentu ketika berdiri dalam shalat.
Praktik Doa Qunut Maghrib
Di Indonesia, praktik membaca doa Qunut selama shalat Maghrib telah menjadi subjek perdebatan. Beberapa praktik ini didasarkan pada tradisi lokal dan tidak selalu memiliki dasar yang kuat dalam hadis atau Al-Qur’an. Ustadz Ammi Nur Baits menjelaskan bahwa ada tiga jenis Qunut yang diakui:
- Qunut Nazilah: Doa yang dilakukan setiap melaksanakan shalat lima waktu, khususnya ketika umat Islam mendapatkan gangguan dari musuh.
- Qunut Witir: Doa yang hanya dilakukan ketika shalat Witir.
- Qunut Subuh: Menurut Mazhab Syafi’iyah, doa ini dianjurkan hanya untuk shalat Subuh.
Selain dari tiga jenis Qunut di atas, seperti Qunut saat shalat Maghrib, belum ditemukan dalil dan keterangan ulama yang mendukung praktik ini.
Hukum Doa Qunut
Menurut mayoritas ulama, termasuk sahabat, tabi’in, dan imam mujtahidin, Qunut memiliki hukum sunnah, yang berarti dianjurkan tetapi tidak wajib. Imam Nawawi dalam al-Majmu’ menyatakan bahwa Qunut itu dianjurkan baik ketika terjadi bencana (nazilah) ataupun ketika tidak ada bencana.
Kesimpulan
Praktik doa Qunut Maghrib di beberapa komunitas di Indonesia tidak memiliki dasar yang jelas dalam syariat Islam. Oleh karena itu, umat Islam disarankan untuk mengikuti pendapat ulama yang berdasarkan pada dalil yang sahih. Untuk Qunut Maghrib, lebih baik berkonsultasi dengan ulama setempat atau mengikuti praktik yang telah diakui secara luas oleh mazhab yang diikuti.
Allahu a’lam bissawab.
