Bulan suci bagi umat Islam, yang dikenal dengan bulan puasa, sering kali menimbulkan pertanyaan tentang penulisan yang benar dalam bahasa Indonesia. Apakah itu "Ramadan" atau "Ramadhan"? Artikel ini akan mengupas tuntas penulisan yang benar berdasarkan sumber resmi dan aturan bahasa Indonesia.
Penulisan yang Benar Menurut KBBI
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penulisan yang tepat adalah "Ramadan". Ini bukan hanya sekadar preferensi, melainkan aturan yang telah ditetapkan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Bahasa Indonesia tidak mengenal rangkap konsonan seperti /dh/, sehingga penulisan yang benar adalah tanpa huruf ‘h’, yaitu "Ramadan" dan bukan "Ramadhan".
Alasan Penetapan Penulisan "Ramadan"
Penetapan "Ramadan" sebagai bentuk baku dalam KBBI didasarkan pada aturan penyerapan kosakata asing ke dalam bahasa Indonesia. Setiap kata asing yang diserap harus mengikuti kaidah bahasa Indonesia, termasuk pengucapan dan ejaan. Oleh karena itu, walaupun asal kata tersebut dari bahasa Arab, penyesuaian dilakukan agar sesuai dengan struktur bahasa Indonesia.
Implikasi Penulisan yang Salah
Penulisan yang tidak sesuai dengan bentuk baku dapat menimbulkan kebingungan dan kesimpangsiuran dalam pemahaman ejaan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengikuti aturan yang telah ditetapkan agar tercipta keselarasan dan kesamaan pemahaman atas ejaan yang ada di Indonesia.
Kesimpulan
Dengan demikian, penulisan yang benar dan baku menurut KBBI adalah "Ramadan". Hal ini mencerminkan pentingnya mengikuti aturan ejaan yang telah ditetapkan untuk memastikan kejelasan dan konsistensi dalam penggunaan bahasa Indonesia.