Ads - After Header

Apakah Instagram Mendukung Israel?

Dwi Cahyo Ferdiansyah

Pertanyaan tentang posisi Instagram terhadap konflik Israel-Palestina telah menjadi topik hangat di media sosial dan di antara pengguna yang bersimpati terhadap Palestina. Berikut adalah informasi terbaru dan relevan yang telah dikumpulkan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas.

Kontroversi Terjemahan dan Sensor Konten

Instagram, yang dimiliki oleh Meta, telah menghadapi kritik karena dianggap tidak ramah terhadap konten pro-Palestina. Seorang pengguna Instagram melaporkan bahwa bio akunnya yang mencantumkan kata "Palestina" dan bendera Palestina diterjemahkan secara otomatis sebagai "teroris Palestina" oleh Instagram, yang kemudian meminta maaf atas insiden tersebut.

Selain itu, banyak unggahan yang mendukung Palestina dilaporkan disensor. Seorang manajer pemasaran dari Brussels menyatakan bahwa tayangan postingannya tentang Palestina di Instagram Stories menurun tajam, meskipun tidak mengandung gambar grafis atau ujaran kebencian.

Tindakan Media Sosial dan Uni Eropa

Sada Social, sebuah organisasi non-pemerintah yang memantau pelanggaran digital terhadap konten Palestina, menemukan bahwa sejak konflik Israel pada 7 Oktober, media sosial termasuk Facebook, Instagram, dan YouTube telah menghapus konten tentang Palestina. Uni Eropa juga meminta platform media sosial untuk menghapus konten terkait Palestina dan memberikan waktu 24 jam untuk mengambil tindakan terkait konten tersebut.

Pernyataan Resmi dari Meta

Meta, perusahaan induk Instagram, telah membantah melakukan sensor terhadap konten pro-Palestina. Namun, CEO Meta Mark Zuckerberg menyatakan dukungan terhadap Israel di tengah pembersihan etnis warga sipil di Gaza, yang menimbulkan pertanyaan lebih lanjut mengenai posisi perusahaan terhadap konflik tersebut.

Kesimpulan

Sementara Instagram dan Meta secara resmi membantah mendukung salah satu pihak dalam konflik Israel-Palestina, tindakan sensor dan pembatasan konten yang dilaporkan oleh pengguna menunjukkan adanya bias yang mungkin tidak sesuai dengan klaim netralitas mereka. Kritik dan kekhawatiran ini menyoroti pentingnya transparansi dan konsistensi dalam kebijakan media sosial, terutama dalam konteks konflik geopolitik yang sensitif.

BACA JUGA  Solusi Pupuk Mahal

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer