Dalam sejarah keagamaan, kisah Nabi Isa AS dan peristiwa yang berkaitan dengan pengangkatannya ke langit merupakan salah satu topik yang paling banyak diperbincangkan dan dipelajari. Berbagai sumber keagamaan, termasuk Al-Qur’an dan Hadits, serta tafsir para ulama, memberikan penjelasan tentang siapa yang menggantikan Nabi Isa AS saat peristiwa penyaliban yang dilakukan oleh kaum Yahudi.
Pengangkatan Nabi Isa AS
Menurut ajaran Islam, Nabi Isa AS tidak disalib, melainkan diangkat oleh Allah SWT ke langit. Al-Qur’an menyatakan bahwa Nabi Isa AS diselamatkan dari upaya pembunuhan dan penyaliban oleh kaum Yahudi[4]. Ayat yang menjelaskan hal ini adalah Surah An-Nisa’ ayat 157-158, yang secara eksplisit menyebutkan bahwa Nabi Isa AS tidak dibunuh atau disalib, tetapi orang yang diserupakan dengan beliau yang mengalami nasib tersebut.
Siapa yang Disalib?
Terdapat beberapa pendapat mengenai identitas orang yang disalib menggantikan Nabi Isa AS. Salah satu riwayat yang sahih dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma menjelaskan bahwa seorang pemuda di antara para murid Nabi Isa AS bersedia digantikan wajahnya seperti Nabi Isa AS dan dibunuh menggantikan beliau[5]. Pemuda tersebut kemudian diserupakan dengan Nabi Isa AS dan diangkat ke langit, sementara pemuda yang diserupakan itu yang dibunuh dan disalib oleh kaum Yahudi.
Nabi Setelah Nabi Isa AS
Setelah pengangkatan Nabi Isa AS, Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir bagi umat manusia[3]. Nabi Muhammad SAW membawa risalah Islam yang melengkapi dan menyempurnakan ajaran-ajaran sebelumnya, termasuk ajaran yang dibawa oleh Nabi Isa AS.
Kesimpulan
Kisah pengangkatan Nabi Isa AS dan peristiwa yang mengikutinya adalah bagian penting dari ajaran Islam. Identitas orang yang disalib menggantikan Nabi Isa AS telah dijelaskan dalam sumber-sumber keagamaan dan tafsir para ulama. Nabi Muhammad SAW diutus setelah Nabi Isa AS sebagai penutup para nabi, membawa pesan perdamaian dan kebenaran untuk seluruh umat manusia.
