Vaksinasi adalah salah satu intervensi kesehatan paling efektif dan penting dalam mencegah berbagai penyakit menular pada balita. Berikut adalah informasi terbaru dan relevan mengenai jadwal imunisasi untuk balita berdasarkan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Jadwal Imunisasi Balita
Menurut IDAI, jadwal imunisasi untuk balita dirancang untuk memberikan perlindungan optimal terhadap penyakit tertentu. Berikut adalah jadwal imunisasi dasar lengkap untuk bayi dan balita:
Usia 0 – 9 Bulan
- Bayi baru lahir (kurang dari 24 jam): Hepatitis B (HB-1).
- Usia 0-1 bulan: Polio 0 dan BCG.
- Usia 2 bulan: DPT-HiB 1, Polio 1, Hepatitis B 2, Rotavirus, PCV.
- Usia 3 bulan: DPT-HiB 2, Polio 2, Hepatitis B 3.
- Usia 4 bulan: DPT-HiB 3, Polio 3 (IPV atau polio suntik), Hepatitis B 4, dan Rotavirus 2.
- Usia 6 bulan: PCV 3, Influenza 1, Rotavirus 3 (pentavalen).
- Usia 9 bulan: Campak atau MR dan Japanese Encephalitis 1[1].
Usia 12 – 24 Bulan
- Usia 12 bulan: Varisela.
- Usia 12 – 18 bulan: Hepatitis A.
- Usia 24 bulan: Tifoid[2].
Usia 2 – 18 Tahun
- Usia 18 bulan, 5 – 7 tahun, dan 10 – 18 tahun: DPT-HiB-HB (difteri, pertusis, haemofilus influenza, hepatitis) dan DPTa-HB-HiB-IPV (difteri, pertusis, tetanus, hepatitis, haemofilus influenza, dan polio)[3].
Pentingnya Imunisasi
Imunisasi memberikan kekebalan terhadap penyakit yang bisa sangat berbahaya atau bahkan fatal bagi balita. Dengan mengikuti jadwal imunisasi yang direkomendasikan, orang tua dapat membantu memastikan bahwa anak-anak mereka terlindungi dari penyakit yang dapat dicegah oleh vaksin.
Kesimpulan
Jadwal imunisasi balita yang disarankan oleh IDAI mencakup serangkaian vaksin yang diberikan pada waktu-waktu tertentu untuk memastikan perlindungan yang efektif. Orang tua harus berkonsultasi dengan dokter anak untuk memastikan bahwa anak mereka mendapatkan imunisasi sesuai dengan jadwal yang terbaru dan sesuai dengan kebutuhan kesehatan individu anak mereka.
Untuk informasi lebih lanjut dan jadwal imunisasi yang lebih spesifik, orang tua dapat mengunjungi situs web resmi IDAI atau berbicara langsung dengan dokter anak[1][2][3].