Dalam sejarah Islam, terdapat narasi yang menyebutkan bahwa Nabi Isa (Yesus) tidak disalib, melainkan Allah SWT mengangkatnya ke langit dan menggantikannya dengan seseorang yang diserupakan dengan beliau. Kisah ini memiliki beberapa versi, namun yang paling banyak diterima adalah bahwa orang tersebut adalah salah satu murid Nabi Isa yang setia.
Penyerupaan Sebelum Diangkat ke Langit
Menurut sumber-sumber Islam, ketika Nabi Isa menyadari bahwa kaum Yahudi berencana untuk menyalibnya, beliau mengumpulkan para muridnya. Allah SWT kemudian mengangkat Isa ke langit dan menggantikannya dengan seseorang yang wajahnya diubah agar menyerupai Isa. Orang ini, yang menurut beberapa riwayat adalah murid yang setia atau bahkan yang berkhianat, kemudian disalib oleh kaum Yahudi yang mengira bahwa mereka telah menyalib Isa[1][2].
Berbagai Pendapat Tentang Identitas Orang Tersebut
Ada beberapa pendapat mengenai identitas orang yang diserupakan dengan Nabi Isa. Beberapa sumber menyebutkan bahwa itu adalah Yudas Iskariot, murid yang dikenal karena pengkhianatannya[4]. Sementara itu, riwayat lain menyebutkan nama Titanus sebagai orang yang disalib[4]. Namun, tidak ada konsensus yang jelas mengenai identitas orang tersebut, dan banyak ulama yang berpendapat bahwa hal ini tidak terlalu penting, karena fokus utama adalah pada perlindungan Allah terhadap Nabi Isa dan pengangkatannya ke langit.
Implikasi Teologis
Peristiwa penyerupaan ini memiliki implikasi teologis yang signifikan dalam Islam. Ini menunjukkan kekuasaan Allah SWT dalam melindungi hamba-Nya dan menegaskan kepercayaan bahwa Nabi Isa tidak mengalami kematian melalui penyaliban, sebuah keyakinan yang berbeda dengan ajaran Kristen tradisional. Dalam Islam, Nabi Isa dianggap sebagai salah satu nabi terbesar, dan kepercayaan akan kembalinya beliau di akhir zaman merupakan bagian dari eskatologi Islam[5].
Kesimpulan
Kisah penyerupaan Nabi Isa adalah contoh dari keajaiban dalam sejarah Islam yang menunjukkan kekuatan iman dan perlindungan ilahi. Meskipun detail spesifik tentang identitas orang yang diserupakan mungkin tidak diketahui, pesan utamanya tetap jelas: Allah SWT melindungi Nabi-Nya dan memiliki rencana yang lebih besar untuk umat manusia.