Ads - After Header

Mengapa Nabi Muhammad Tidak Berdoa Agar Ummat Menjadi Satu

Dwi Cahyo Ferdiansyah

Dalam sejarah Islam, Nabi Muhammad SAW dihormati sebagai pemimpin yang bijaksana dan teladan bagi umatnya. Salah satu aspek yang sering menjadi topik diskusi adalah mengapa Nabi Muhammad tidak berdoa agar umatnya menjadi satu, tanpa perbedaan atau perpecahan.

Pemahaman Tentang Keberagaman Umat

Nabi Muhammad SAW memahami bahwa keberagaman adalah bagian dari sunnatullah (hukum alam) yang Allah SWT tetapkan. Keberagaman ini dianggap sebagai rahmat, bukan sebagai sesuatu yang harus dihilangkan. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Perbedaan di antara ummatku adalah rahmat (al-Hadits)."

Ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW mengakui adanya perbedaan di antara umatnya dan menganggapnya sebagai sesuatu yang positif.

Faktor Kemuliaan Umat Islam

Nabi Muhammad SAW dan faktor kemuliaan umat Islam juga sering dikaitkan dengan ketakwaan. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

$$ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ $$

Artinya:

"Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa." (QS Al-Hujurat [49]: 13).

Ketakwaan ini tidak terikat pada keseragaman, melainkan pada kualitas individu dalam berhubungan dengan Allah SWT.

Kesimpulan

Nabi Muhammad SAW tidak berdoa agar umatnya menjadi satu dalam arti tidak memiliki perbedaan, karena perbedaan tersebut dianggap sebagai rahmat dan bagian dari kehendak Allah SWT. Ketakwaan individu kepada Allah SWT adalah yang menentukan kemuliaan seseorang, bukan keseragaman dalam bentuk apapun.

BACA JUGA  Sejarah Singkat Islam: Perjalanan Panjang Agama Samawi yang Mulia

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer