Dalam tradisi Islam, kisah Nabi Muhammad SAW membelah bulan adalah salah satu mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT untuk membuktikan kenabian beliau. Kisah ini tercatat dalam beberapa hadits dan ayat Al-Qur’an, khususnya dalam Surah Al-Qamar.
Informasi dari Hadits
Menurut riwayat hadits yang dikisahkan oleh Anas bin Malik RA, ahli Makkah meminta Rasulullah SAW untuk menunjukkan tanda bukti kenabian, dan beliau pun memperlihatkan bulan yang terbelah dua. Ini terjadi sebelum hijrah dari Makkah ke Madinah.
Tafsir dan Penjelasan Ulama
Para ulama dan ahli tafsir, seperti Ibnu Katsir, menyatakan bahwa hadits tentang peristiwa ini adalah mutawatir, yang berarti kesahihannya tidak dapat diragukan. Peristiwa ini juga dianggap sebagai simbol kekuasaan Allah SWT dan bukti kenabian Muhammad SAW.
Ayat Al-Qur’an
Surah Al-Qamar ayat 1-3 menyebutkan tentang peristiwa bulan terbelah sebagai tanda kedekatan hari kiamat dan sebagai bukti bagi orang-orang yang meminta tanda dari Rasulullah SAW.
Tabel Informasi
Sumber | Deskripsi |
---|---|
Hadits | Anas bin Malik RA meriwayatkan permintaan ahli Makkah dan tanda yang diberikan oleh Rasulullah SAW. |
Tafsir | Kesahihan hadits ini didukung oleh banyak ulama dan dianggap mutawatir. |
Al-Qur’an | Surah Al-Qamar ayat 1-3 menggambarkan peristiwa bulan terbelah. |
Kesimpulan
Kisah Nabi Muhammad SAW membelah bulan adalah bagian dari kepercayaan Islam yang didukung oleh hadits dan Al-Qur’an. Meskipun tidak ada catatan sejarah atau sains modern yang secara eksplisit mendukung atau membantah peristiwa ini, bagi umat Islam, peristiwa ini tetap menjadi salah satu bukti mukjizat Nabi Muhammad SAW.