Nabi Muhammad SAW, yang lahir pada tahun 570 M di Mekkah, mengalami banyak perubahan dalam pengasuhan selama masa kecilnya. Setelah kematian ayahnya Abdullah, ia diasuh oleh kakeknya Abdul Muttalib. Namun, setelah kematian Abdul Muttalib pada tahun 578 M, pengasuhan Nabi Muhammad SAW beralih kepada pamannya, Abu Thalib.
Masa Pengasuhan Abu Thalib
Abu Thalib, yang nama aslinya adalah Abdul Manaf, merupakan pemimpin suku Quraisy dan ayah dari Ali bin Abi Thalib. Ia menerima tanggung jawab mengasuh Nabi Muhammad SAW dengan penuh kasih sayang, memperlakukannya seperti anak kandungnya sendiri. Abu Thalib dikenal sebagai sosok yang mulia dan penyayang, yang bahkan tidak mau tidur kecuali di samping Muhammad kecil.
Kondisi Ekonomi Keluarga Abu Thalib
Meskipun Abu Thalib adalah pemimpin suku, kondisi ekonomi keluarganya tidaklah mewah. Dengan banyak anak yang harus diurus, Abu Thalib berjuang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Nabi Muhammad SAW, yang menyadari kondisi ini, menawarkan diri untuk menggembala kambing guna meringankan beban pamannya. Ini menunjukkan kedekatan emosional dan rasa tanggung jawab yang besar dari Nabi Muhammad SAW terhadap keluarganya.
Dukungan Abu Thalib terhadap Dakwah Nabi Muhammad SAW
Selama masa kenabian Muhammad SAW, Abu Thalib menjadi pelindung utama bagi keluarga Bani Hasyim dari serangan masyarakat Mekkah. Meskipun ada kontroversi mengenai apakah Abu Thalib memeluk Islam atau tidak, tidak dapat dipungkiri bahwa dukungannya terhadap keponakannya sangatlah signifikan.
Kesimpulan
Pengasuhan Abu Thalib terhadap Nabi Muhammad SAW tidak hanya mencerminkan ikatan keluarga yang kuat tetapi juga menunjukkan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh Abu Thalib. Periode ini merupakan fondasi penting yang membentuk kepribadian dan masa depan Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa risalah Islam.
: Wikipedia
: Islami.co
