Ads - After Header

Bagaimana Perilaku Conformity Memengaruhi Konsumsi Make Up pada Remaja

Dwi Cahyo Ferdiansyah

Konformitas adalah fenomena psikologis di mana individu mengubah perilaku atau kepercayaan mereka untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok. Pada remaja, konformitas dapat memainkan peran penting dalam keputusan mereka untuk menggunakan make up. Dalam usia yang penuh dengan eksplorasi identitas dan keinginan untuk diterima oleh sebaya, remaja sering kali merasa tekanan untuk mengikuti tren yang populer di kalangan teman-teman mereka.

Pengaruh Teman Sebaya

Teman sebaya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku konsumtif remaja, termasuk dalam hal penggunaan make up. Remaja yang melihat teman-temannya menggunakan make up mungkin merasa perlu untuk melakukan hal yang sama agar tidak merasa terisolasi atau dianggap ‘tidak keren’. Studi menunjukkan bahwa konformitas dengan norma kelompok dapat mendorong remaja untuk membeli dan menggunakan produk make up bahkan jika mereka tidak memiliki keinginan pribadi untuk melakukannya.

Media Sosial dan Influencer

Media sosial juga berperan dalam memperkuat perilaku konformitas. Remaja terpapar pada berbagai influencer yang sering mempromosikan produk make up. Mereka mungkin merasa tertekan untuk meniru penampilan yang sering ditampilkan di media sosial untuk mendapatkan pengakuan atau ‘likes’ dari orang lain.

Dampak Negatif Konformitas

Perilaku konformitas yang berlebihan dapat memiliki dampak negatif, seperti pengeluaran yang tidak perlu atau penggunaan produk yang mungkin tidak sesuai dengan usia atau jenis kulit remaja. Selain itu, konformitas dapat menyebabkan remaja mengabaikan nilai-nilai pribadi mereka dan membuat keputusan yang didasarkan pada apa yang mereka pikir diharapkan oleh orang lain daripada apa yang benar-benar mereka inginkan.

Kesimpulan

Perilaku konformitas memainkan peran yang tidak bisa diabaikan dalam konsumsi make up pada remaja. Penting bagi remaja untuk menyadari bagaimana konformitas memengaruhi keputusan mereka dan belajar untuk membuat pilihan yang lebih sesuai dengan nilai-nilai dan kebutuhan pribadi mereka, bukan hanya berdasarkan apa yang populer atau dianggap sebagai norma oleh kelompok mereka.

BACA JUGA  Apa Penyebab Anak Balita Kaget pada Saat Tidur?

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer