Ads - After Header

Mertua dan Istri Nabi Musa AS: Sebuah Ulasan Mendalam

Dwi Cahyo Ferdiansyah

Dalam sejarah Islam, kisah Nabi Musa AS (Moses) adalah salah satu yang paling sering diceritakan dan memiliki banyak pelajaran berharga. Salah satu aspek menarik dari kisah ini adalah tentang keluarga Nabi Musa, khususnya mertua dan istrinya. Artikel ini akan mengulas dengan detail siapa mertua Nabi Musa AS dan siapa istrinya.

Mertua Nabi Musa AS

Mertua Nabi Musa AS, menurut sejarah Islam, adalah seorang tokoh yang disebut dalam Al-Quran dengan sebutan "Syaikhun Kabir," yang berarti "orang tua yang sudah lanjut umurnya". Dalam tradisi Islam, tidak ada keterangan eksplisit bahwa orang tua yang menikahkan Musa dengan putrinya adalah Nabi Syuaib. Namun, ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa mertua Nabi Musa adalah Nabi Syuaib, yang juga dikenal sebagai penduduk Madyan dan seorang nabi yang diutus kepada penduduk Madyan.

Istri Nabi Musa AS

Istri Nabi Musa AS bernama Zipora (dalam bahasa Ibrani: צִפוֹרָה), atau dalam tradisi Islam dikenal dengan nama Syafurah. Zipora adalah salah satu dari tujuh putri seorang imam di Midian. Ayahnya bernama Rehuel atau Yitro, dan ia memiliki saudara laki-laki bernama Hobab.

Pertemuan Musa dan Zipora

Kisah pertemuan Musa dan Zipora dimulai ketika Musa melarikan diri ke tanah Midian dari Mesir setelah membunuh seorang Mesir untuk membela orang Ibrani yang disiksa. Di Midian, Musa bertemu dengan Zipora dan saudara-saudaranya di sebuah sumur, di mana ia membantu mereka memberi minum kambing domba ayah mereka. Karena tindakan baik Musa, Rehuel atau Yitro kemudian memberikan Zipora kepada Musa sebagai istrinya.

BACA JUGA  Kapan Nabi Yahya Lahir dan Wafat? Sejarah dan Kisah Singkat Nabi Pembaptis

Keturunan

Dari pernikahan dengan Zipora, Nabi Musa AS dikaruniai dua putra, Gersom dan Eliezer. Nama Gersom berasal dari pengakuan Musa bahwa ia telah menjadi seorang pendatang di negeri asing, sedangkan Eliezer berarti "Allah bapaku adalah penolongku dan telah menyelamatkan aku dari pedang Firaun".

Kesimpulan

Kisah mertua dan istri Nabi Musa AS memberikan kita gambaran tentang pentingnya hubungan keluarga dan peran masing-masing individu dalam sejarah Islam. Meskipun ada beberapa perbedaan pendapat mengenai identitas mertua Nabi Musa, yang jelas adalah bahwa ia adalah seorang tokoh penting yang memberikan dukungan kepada Musa dalam perjalanannya. Sementara itu, Zipora, sebagai istri Musa, juga memainkan peran penting dalam mendukung misi suaminya.


Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer