Pada periode awal kenabian, Nabi Muhammad SAW menghadapi tantangan besar dalam menyampaikan pesan Islam kepada masyarakat Mekkah yang tenggelam dalam kejahiliyahan. Strategi dakwah yang beliau terapkan dapat dibagi menjadi dua fase utama: Dakwah Sembunyi-sembunyi (Al-Da’wah bi Al-Sirr) dan Dakwah Terang-terangan (Ad-Da’wah Bi Al-Jahr).
Dakwah Sembunyi-sembunyi (Al-Da’wah bi Al-Sirr)
Pada fase ini, Nabi Muhammad SAW memulai dakwahnya secara rahasia untuk menghindari konflik dengan kaum Quraisy yang keras. Beliau memfokuskan dakwah pada keluarga dan sahabat terdekatnya, menggunakan rumah Al-Arqam sebagai pusat kegiatan. Strategi ini memungkinkan Islam menyebar tanpa menimbulkan keresahan yang signifikan di kalangan masyarakat Quraisy.
Pribadi Nabi Muhammad SAW
Karakter Nabi Muhammad SAW yang jujur dan amanah (Al-Amin) memainkan peran penting dalam fase ini. Kepercayaan dan rasa hormat yang dimiliki masyarakat terhadap beliau memudahkan penerimaan ajaran Islam.
Pengikut Pertama
Orang-orang pertama yang memeluk Islam, dikenal sebagai As-Sabiqunal Awwalun, termasuk Siti Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Harisah, dan Abu Bakar As-Siddiq. Mereka ini menjadi fondasi bagi penyebaran Islam selanjutnya.
Dakwah Terang-terangan (Ad-Da’wah Bi Al-Jahr)
Setelah periode sembunyi-sembunyi, Nabi Muhammad SAW mulai berdakwah secara terang-terangan. Ini ditandai dengan peristiwa di bukit Shafa, di mana beliau secara terbuka mengajak kerabat dan masyarakat umum untuk memeluk Islam.
Menghadapi Perlawanan
Dengan berdakwah secara terang-terangan, Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya mulai menghadapi perlawanan dan siksaan dari kaum Quraisy. Namun, beliau tetap sabar dan bijaksana dalam menghadapi tantangan tersebut.
Strategi Politik
Nabi Muhammad SAW juga menggunakan strategi politik, seperti mencari suaka dan perlindungan dari suku-suku lain, serta mengadakan pertemuan rahasia selama musim haji untuk menarik lebih banyak pengikut.
Pembai’atan
Pembai’atan, atau sumpah setia, menjadi bagian penting dari strategi dakwah. Ini mengikat komitmen pengikut dan memperkuat solidaritas di antara umat Islam.
Kesimpulan
Strategi dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah merupakan kombinasi dari pendekatan pribadi, kebijaksanaan politik, dan keteguhan iman. Melalui metode ini, beliau berhasil meletakkan dasar yang kuat bagi perkembangan Islam di masa-masa awal.
: Dakwah Islam
: Kompasiana
: Jurnal Ar-Raniry